PGN pun terus berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi pelanggan agar gas bumi tetap lancar meski ada risiko di sumur gas dan berbagai gangguan teknis lainnya.
“Salah satu upayanya adalah menggunakan fasilitas Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yang kami miliki,” imbuh Syahrial.
Ia mencontohkan dua kejadian gangguan yang baru saja terjadi di Sumatera bagian tengah dan Jawa Timur.
PGN sigap mengambil langkah mengganti pasokan gas dari LNG dengan memanfaatkan fasilitas terminal LNG di Lampung sehingga pasokan gas melalui jalur South Sumatera-West Java (SSWJ) tetap stabil.
“Dengan demikian para pelanggan PGN dari jaringan SSWJ yang sebagian besar merupakan sektor industri tetap dapat memenuhi kebutuhan energinya,” lanjut Syahrial.
Baca juga: PGN Harap Bisa Perkuat Ketahanan Energi Melalui Kompetisi Startup
PGN telah mengantisipasi peningkatan pertumbuhan gas bumi dan menjaga ketahanan pasokan gas di Jawa Timur dengan membangun LNG Terminal di Teluk Lamong, Surabaya.
“Pembangunan terminal berkapasitas 40 BBTUD yang terbagi dalam tiga fase itu ditargetkan beroperasi akhir 2019 dan rampung keseluruhan pada 2023,” kata Syahrial.
PGN pun akan terus mengembangkan infrastruktur guna mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi domestik.
Sebagai subholding migas, saat ini PGN memiliki total jaringan pipa gas sepanjang lebih dari 10.000 kilometer.
PGN telah mengoperasikan 2 FSRU, 1 land-based regasification terminal, 64 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG), dan 4 mobile refueling unit (MRU).
PGN pun terus berupaya mencapai target bauran energi pada 2024.
“Sesuai rencana hingga 2024, PGN akan membangun sejumlah infrastruktur baru, di antaranya jaringan pipa transmisi dan distribusi masing-masing 528 dan 500 kilometer,” kata Syahrial.
Selanjutnya, PGN akan membangun tujuh LNG filling station untuk kapal, lima FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga, dan 17 fasilitas LNG untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan serta menjangkau wilayah geografis Indonesia.
“PGN juga akan menggenjot program jargas rumah tangga untuk menekan subsidi energi. Di 2025, PGN menargetkan bisa mengoperasikan 4,7 juta sambungan rumah tangga,” imbuh Syahrial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.