Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Natal, Kemendag Penetrasi Pasar di 15 Provinsi

Kompas.com - 13/11/2019, 14:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan pemantauan dan penetrasi pasar di 121 pasar di 15 provinsi pada 16 Desember hingga 20 Desember 2019 untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok.

"Tujuan penetrasi pasar adalah mengawal pasokan barang kebutuhan pokok ke pasar dalam rangka menjaga kecukupan pasokan, sebagaimana antisipasi peningkatan permintaan menjelang natal dan tahun baru juga melakukan koordinasi pemenuhan pasokan ke pasar," ujar Agus, Rabu (13/11/2019).

Sebelum penetrasi pasar dilakukan, Kemendag pun akan melakukan rapat koordinasi daerah di 15 provinsi, di mana rakorda tersebut akan diadakan pada minggu kedua November hingga minggu kedua Desember.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto merinci, rakorda tersebut dilaksanakan di Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Baret, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku, Papua dan Papua Barat.

Baca juga: Antisipasi Harga Bahan Pokok Meroket, Ini yang Dilakukan Kemendag

Menurut Agus, provinsi-provinsi tersebut merupakan wilayah yang sebagian besar masyarakatnya merayakan natal, dan ada daerah yang bahan kebutuhan pokoknya berpotensi mengalami kenaikan harga.

Agus mengakui, pada hari besar keagamaan nasional, harga barang kebutuhan pokok rawan mengalami kenaikan karena permintaan pasar yang tinggi.

Menurutnya, tahun ini yang perlu diantisipasi adalah inflasi kelompok bahan makanan yang cenderung naik dan musim kemarau yang merata di seluruh Indonesia.

Memang, inflasi pada Oktober 2019 secara month on month atau bulanan adalah sebesar 0,2 persen dan inflasi sepanjang tahun atau year to date atau tahun kalender sebesar 2,2 persen. Namun, infasi kelompok makanan hingga Oktober  adalah sebesar 3,09 persen atau tertinggi dibandingkan kelompok lainnya.

"Beberapa faktor utama penyebab kenaikan inflasi itu adalah kenaikan cabai merah akibat faktor kemarau yang panjang, hal ini perlu kita waspada dan antisipasi," tutur Agus.

Baca juga: Ini Harga Pangan yang Diprediksi Akan Naik Jelang Akhir Tahun

Berdasarkan data BPS hingga minggu keempat Oktober 2019, secara umum harga barang kebutuhan pokok masih relatif stabil. Misalnya, beras, daging sapi minyak goreng, gula, tepung terigu, dan bawang putih.

Komoditi mengalami penurunan harga seperti cabai rawit 17,93 persen, cabai merah turun 10,88 persen, telur ayam ras turun 5,70 persen. Sementara, komoditas yang mengalami kenaikan adalah bawang merah 5,7 persen dan daging ayam ras 5,55 persen.

"Tugas kita menjaga harga tersebut tetap stabil," tambah Agus. (Lidya Yuniartha)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Antisipasi kenaikan harga jelang Natal, Kemendag lakukan penetrasi pasar 15 provinsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com