Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

BPH Migas Dorong Pembangunan Pipa Gas Trans Kalimantan

Kompas.com - 03/12/2019, 19:33 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Terlebih, terdapat potensi kelebihan pasokan gas bumi sebanyak 40 kargo LNG (gas alam cair) hingga tahun 2025 yang belum ada pembelinya (uncommited) sebesar 116.769,6 MMSCF (53,317 MMSCFD) atau setara 266,585 MW.

Potensi tersebut berasal dari dua fasilitas gas utama Indonesia, LNG Tangguh dan Bontang.

Tak cuma itu, berdasarkan Neraca Gas Bumi tahun 2018 – 2027, terdapat potensi pasokan gas bumi di Kalimantan Timur mencapai 400 sampai 1.600 MMSCFD. 

Melihat potensi kebutuhan Gas Bumi di Kalimantan Barat tersebut, diperlukan adanya kepastian pasokan gas bumi, pengembangan pasar LNG, pengembangan Wilayah Jaringan Distribusi (WJD), untuk disambungkan melalui pipa transmisi setelah WJD berkembang.

Pengembangan tersebut akan mendukung peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

Demand gas dari PLN dan industri

Demand gas bumi di Kalimantan juga diperkiarakan datang dari sektor industri kelistrikan.

Berdasarkan data Rencana Umum Kelistrikan Nasional (RUKN) tahun 2019 – 2038, kapasitas pembangkit listrik PLTD dan PLTU Batubara di Provinsi Kalimantan Barat adalah 437 MW.

Dengan kapasitas tersebut, apabila pemerintah mengeluarkan kebijakan konversi bahan bakar pembangkit dari batubara dan BBM menjadi Gas Bumi, diperkirakan pasokan gas bumi yang dibutuhkan sebesar 87,4 MMSCFD

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengatakan, sejak 3 tahun terakhir PT PLN (Persero) membeli listrik dari Malaysia sebesar 170 Mega Watt dengan harga Rp. 1.050/kwh.

Untuk menggantikan konsumsi listrik yang dibeli dari Malaysia, PLN berencana membangun dua pembangkit listrik di Pontianak yaitu PLTU dengan daya sebesar 100 MW, dan PLTG dengan daya sebesar 100 MW.

Baca juga: Pantau Sistem Kelistrikan di Seluruh Indonesia, PLN Bangun P2IS

Hal tersebut berpotensi menambah jumlah kebutuhan gas bumi untuk daerah Kalimantan Barat.

Sementara itu, potensi kebutuhan gas bumi juga datang dari sektor Industri.

Rencana pengembangan Kawasan Industri Landak dan Ketapang serta industri lain di Kalimantan Barat diperkirakan membutuhkan pembangkit listrik sebesar 592 MW.

Nah, apabila menggunakan pembangkit listrik berbasis gas bumi, maka potensi demand akan sebesar 118,4 MMSCFD.

Potensi demand pemanfaatan gas bumi di Kalimantan berasal dari banyaknya industri dan pembangkit listrik yang menggunakan batubara dan BBM jenis Solar.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com