Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bangun Citra Positif Pasar, Mendag Tetapkan 13 Daerah Tertib Ukur

Kompas.com - 20/12/2019, 18:51 WIB
Inang Sh ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menetapkan 13 kabupaten/kota sebagai Daerah Tertib Ukur (DTU) dan meresmikan 290 pasar tertib ukur (PTU) 2019 di Bandung, Jumat (20/12/2019).

“Penetapan ini akan memberikan citra positif bagi daerah dan pasar rakyat,” kata Agus  dalam keterangan tertulis.

Ia melanjutkan, tindakan itu dilakukan karena pemerintah terus berupaya melindungi setiap konsumen, antara lain agar mendapat kebenaran hasil pengukuran dalam transaksi perdagangan.

"Program ini merupakan gabungan berbagai kegiatan di bidang metrologi legal," kata Menteri Agus.

Berbagai kegiatan itu, imbuh dia, seperti pendataan alat ukur, sosialisasi kepada masyarakat, pelayanan tera dan/atau tera ulang, serta pelaksanaan pengawasan secara terpadu dan berkesinambungan.

Terkait penetapan DTU, Agus menuturkan, 13 daerah itu sudah memenuhi syarat yang ditentukan Kemendag.

Penetapan DTU Tahun 2019 tertuang dalam Keputusan Menteri Perdagangan RI Nomor 1441 Tahun 2019 tanggal 22 November 2019.

Baca juga: Dorong Peningkatan Ekonomi Indonesia, Mendag Serukan Gerakan Belanja Produk Dalam Negeri

“Penetapan ketiga belas DTU ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam melindungi konsumen agar mendapatkan hasil pengukuran yang benar dan jujur dalam transaksi perdagangan,” ujarnya.

Sebanyak 13 daerah tersebut adalah Kota Pariaman, Kabupaten Serdang Bedagai, Kota Bogor, Kota Bandung, dan Kabupaten Tangerang.

Ada pula Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten Rembang, Kabupaten Pasuruan, Kota Samarinda, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kota Kendari, dan Kabupaten Buru Selatan.

Dari 13 DTU tahun 2019 tersebut, 12 di antaranya mendapat predikat sangat memuaskan dan satu daerah dengan predikat memuaskan.

Tak hanya itu, 13 DTU tersebut juga dianugerahi piagam penghargaan yang diserahkan langsung kepada Kepala Daerah.

Sementara itu, 390 pasar yang ditetapkan Mendag Agus sebagai PTU, terdiri dari 234 PTU usulan 91 kabupaten/kota dan 156 PTU dari 13 DTU tahun 2019.

Baca juga: Kompetisi Metrologi dan Upaya Membangun Harmoni Vokasi-Dunia Industri

Agus menjelaskan, pembentukan DTU dan PTU dapat terwujud berkat koordinasi, sinkronisasi, harmonisasi, dan kerja sama yang baik.

Kerja sama tersebut, imbuhnya, terjalin antara Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag bersama Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Dia pun berharap keberhasilan yang telah dicapai 13 kabupaten/kota tersebut dapat menjadi contoh bagi pemerintah kabupaten/kota lain untuk mewujudkan daerahnya menjadi DTU.

Hingga tahun 2019, sebanyak 54 DTU atau sekitar 10,5 persen dari jumlah 514 kapubaten/kota telah terbentuk.

Sedangkan untuk PTU, hingga tahun 2019 sebanyak 1.621 PTU di 34 provinsi atau sekitar 9,99 persen dari jumlah pasar di Indonesia sebanyak sekitar 16.213 pasar telah terbentuk.

Ukuran Seragam, Penyelenggaraan Beragam

Sementara itu, kegiatan yang bertema Satu Nusa Satu Ukuran itu menggambarkan semangat pemerataan keseragaman ukuran, yaitu satu kilogram di Aceh tetap sama dengan di Papua.

Baca juga: Hindari Perselisihan, Mentan Terus Koordinasi dengan Mendag

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Veri Anggrijono menyebut, sejak dicanangkan tahun 2011 kegiatan ini memberikan corak ragam penyelenggaraan kegiatan kemetrologian di daerah.

Veri mencontohkan, Kabupaten Purwakarta memiliki inovasi bertajuk Ceu Ati yang berarti cek ukur akurasi timbangan.

Ceu Ati pun, imbuh dia, kini telah menjadi ikon ibu-ibu yang peduli ukuran dan takaran di Purwakarta.

“Komunitas ibu-ibu PKK dibina oleh pembina PKK untuk mempromosikan metrologi melalui program hayu peduli ukuran, takaran, dan timbangan dengan lima langkah CANTIK berbelanja,” ujar Veri.

Lima langkah tersebut yaitu cek tanda tera yang ada di timbangan saat berbelanja, amati timbangan dan posisinya saat digunakan nol atau seimbang timbangan sebelum digunakan.

Baca juga: Investor Perdagangan Berjangka Komoditi Terus Meningkat

Selanjutnya, timbang ulang jika merasa belum yakin, kunjungi juru timbang di pasar dan sampaikan keluhan masalah timbangan.

Menurut Veri, ibu-ibu memiliki risiko lebih tinggi mengalami kerugian dalam hal timbangan yang tidak sesuai.

“Untuk itu, Konsep Ceu Ati ini melindungi sekaligus memberdayakan ibu-ibu dan masyarakat secara luas,” ujar Dirjen PKTN.

Tak hanya Purwakarta, Kota Bandung juga memiliki program serupa bernama Kang Ujang dengan kepanjangan Tukang Uji Timbangan.

Ada pula Kabupaten Bandung yang memiliki program metrologi syariah, Kota Cimahi dengan metrologi kreatif, hingga Kabupaten Cirebon dengan Metrologi Award.

Baca juga: Tinjau Pasar Kosambi Bandung, Mendag Temukan Kenaikan Harga Pangan

Masih ada banyak lagi inovasi yang dilakukan pemerintah daerah kabupaten/kota dalam menyelenggarakan kegiatan kemetrologian sebagai tindak lanjut kegiatan DTU dan PTU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com