JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Ercik Thohir mengaku dibuat pusing oleh beberapa BUMN sakit. Salah satu BUMN yang disorotinya adalah PT Industri Gelas atau PT Iglas.
Selain kinerjanya yang terus merugi, operasional perusahaan itu juga sudah kepayahan. Erick menyebut BUMN ini dengan ungkapan mati segan hidup tak mau.
Mengutip laman resmi Kementerian BUMN, PT Iglas bergerak di bidang pembuatan kemasan gelas, khususnya botol.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 29 Oktober 1956, dan penyalaan dapur peleburan pertama dilakukan pada tahun 1959.
Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis botol untuk memenuhi kebutuhan industri bir, minuman ringan, farmasi, makanan, dan kosmetika, dengan total kapasitas 340 ton per hari atau 78.205 ton per tahun.
Meski saat ini kondisinya compang-camping, PT Iglas sebenarnya pernah mengalami masa kejayaan. Perusahaan ini dulunya pernah merajai pangsa pasar kemasan berbasis gelas.
Baca juga: Erick Thohir Soal BUMN Merugi: Masa Mati Segan Hidup Tak Mau?
Banyak perusahaan di Indonesia yang memercayakan pembuatan kemasannya dikerjakan oleh BUMN yang berkantor pusat di Segoromadu Gresik ini.
Salah satu perusahaan yang bergantung pada PT Iglas adalah Coca-Cola. Hampir separuh pabrik PT Iglas dikerahkan untuk memproduksi botol beling Coca-Cola.
Kendati demikian, Cocal-Cola perlahan mengurangi pemesanan botol pada PT Iglas. Hal itu karena perusahaan asal Amerika Serikat ini mulai beralih menggunakan kemasan botol platik.
Aset PT Iglas saat ini berada di bawah pengelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.