Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Permudah Freelancer dan UMKM Payar Pajak, Startup Ini Luncurkan Aplikasi HiPajak

Kompas.com - 30/01/2020, 07:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Startup PT Investa Hipa Teknologi meluncurkan aplikasi perpajakan, HiPajak untuk membantu mempermudah pekerja menghitung kewajiban perpajakannya.

CEO HiPajak Tracy Tardia mengatakan aplikasinya ini akan membantu menghitung kewajiban wajib pajak terutama para freelancer dan UMKM yang tak memiliki waktu untuk melaporkan dan membayar pajak.

"Kalau wajib pajak di luar karyawan, mereka harus mengurus pajaknya sendiri. Apalagi bagi UMKM baru sudah nggak ada waktu lagi buat urusin pajak, akhirnya kami membantu melalui aplikasi itu," katanya di Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Dalam aplikasi tersebut terdapat lima fitur utama, yakni Rekomendasi Pajak, Catat & Kalkulasi Pajak serta Konsultasi Pajak.

Sementara untuk fitur Bayar Pajak, dan Lapor Pajak sedang dalam pengembangan. Paket utama ini tidak berbayar alias free.

Baca juga: Pemerintah Pakai Nexus Tax untuk Kejar Pajak Netflix dkk

Sementara, paket premium dengan tarif Rp 25.000 per bulan terdapat 9 fitur. Di antaranya, Sesi Konsultasi 30 Menit Pertama, Sesi Konsultasi 30 Menit per Bulan, Rekomendasi Pajak, Pencatatan Pajak, Hitung Pajak Bulanan, Pengarsipan, Download SPT Tahunan, Bayar Pajak Bulanan, dan terakhir Lapor SPT.

Meski demikian, aplikasi HiPajak ini belum terkoneksi dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

"Namun kami ingin sekali jadi mitra resmi pajak. Kita ke depannya ingin seperti itu. Cuma memang ada banyak proses menjadi mitra resmi Dirjen Pajak. Mereka kadang mengumumkan dibuka apply (jadi mitra kerja sama), habis itu prosesnya masih panjang. Oleh karena itu, langkah yang kita lakukan kita campaign sendiri dulu. Kita membuktikan bahwa kita berniat membantu pemerintah," ungkapnya.

HiPajak menargetkan tahun ini meraih 1 juta pelapor Surat Pemberitahuan (SPT) dari Wajib Pajak.

"Target 1 juta SPT baru dengan bantuan stakeholder lainnya. Kita mendukung penuh pemerintah dalam menaikkan SPT baru," katanya.

Sementara itu, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak, Hestu Yoga Saksama mengatakan, masih mempelajari soal aplikasi HiPajak yang diketahui belum terintegerasi ke institusinya.

DJP berencana akan memanggil pengelola HiPajak dalam waktu dekat ini untuk mengetahui seberapa efektif aplikasi tersebut membantu pemerintah meningkatkan jumlah SPT dan penerimaannya.

"Kami perlu pelajari dulu. Nanti kami undang untuk presentasi. Kalau itu tidak melanggar ketentuan, dan memang bisa membantu masyarakat atau Wajib Pajak, tentunya silahkan saja," katanya ketika dihubungi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Aplikasi Penerjemah Berbasis AI Bantu Pengusaha Tekan Biaya Saat Jangkau Pasar Global

Aplikasi Penerjemah Berbasis AI Bantu Pengusaha Tekan Biaya Saat Jangkau Pasar Global

Whats New
Dampak Ekonomi Batalnya Piala Dunia U-20, Indonesia Kehilangan Potensi hingga Rp 100 Triliun

Dampak Ekonomi Batalnya Piala Dunia U-20, Indonesia Kehilangan Potensi hingga Rp 100 Triliun

Whats New
Garuda-Citilink Siapkan 1,2 Juta Kursi Selama Ramadhan-Lebaran 2023

Garuda-Citilink Siapkan 1,2 Juta Kursi Selama Ramadhan-Lebaran 2023

Whats New
DJP Sebut Tingkat Pelaporan SPT Tahunan Membaik, Rasio Kepatuhan 61,8 Persen

DJP Sebut Tingkat Pelaporan SPT Tahunan Membaik, Rasio Kepatuhan 61,8 Persen

Whats New
Duduk Perkara Uang Nasabah Asuransi 'Hilang' di AXA Mandiri

Duduk Perkara Uang Nasabah Asuransi "Hilang" di AXA Mandiri

Whats New
Tips Ajarkan Anak Mengelola THR Lebaran dengan Bijak

Tips Ajarkan Anak Mengelola THR Lebaran dengan Bijak

Spend Smart
PGE Catat Pendapatan Baru dari 'Carbon Credit' Senilai Rp 11,2 Miliar

PGE Catat Pendapatan Baru dari "Carbon Credit" Senilai Rp 11,2 Miliar

Whats New
BEI Optimalisasi Layanan Perdagangan Efek Bersifat Utang dan Sukuk

BEI Optimalisasi Layanan Perdagangan Efek Bersifat Utang dan Sukuk

Whats New
Siapkan SDM RI di Era Siber, Pandi Institute Gelar Cybertalk 2023

Siapkan SDM RI di Era Siber, Pandi Institute Gelar Cybertalk 2023

Whats New
Seberapa Menarik Investasi di Obligasi Negara Fixed Rate?

Seberapa Menarik Investasi di Obligasi Negara Fixed Rate?

Earn Smart
Fungsi dan Tujuan BUMN di Indonesia

Fungsi dan Tujuan BUMN di Indonesia

Whats New
Warga Klaten Keluhkan Truk ODOL Bikin Jalanan Rusak

Warga Klaten Keluhkan Truk ODOL Bikin Jalanan Rusak

Whats New
Tak Hanya Sekali, Kilang Pertamina Dumai Ternyata Pernah Kebakaran Beberapa Kali

Tak Hanya Sekali, Kilang Pertamina Dumai Ternyata Pernah Kebakaran Beberapa Kali

Whats New
Asing Catat 'Net Buy' Rp 2,6 Triliun Sepekan, Saham-saham Ini Paling Diburu

Asing Catat "Net Buy" Rp 2,6 Triliun Sepekan, Saham-saham Ini Paling Diburu

Whats New
Giatkan Ibadah Ramadhan, Aplikasi Ruang Ngaji Luncurkan Fitur Khatam Al-Qur’an Berhadiah Umrah

Giatkan Ibadah Ramadhan, Aplikasi Ruang Ngaji Luncurkan Fitur Khatam Al-Qur’an Berhadiah Umrah

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+