Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sistem Agriculture War Room, Jawaban Tantangan Pertanian di Masa Depan

Kompas.com - 13/02/2020, 13:26 WIB
Inang Sh ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian (Kementan) Ketut Kariyasa mengatakan, sistem pusat data Agriculture War Room (AWR) akan menjawab segala tantangan pembangunan pertanian ke depan.

Pernyataan itu ia sampaikan kepada sejumlah pimpinan redaksi (Pimred) dan jurnalis dari berbagai media massa di gedung utama Kementan, Rabu (12/2/2020).

Menurut Ketut, AWR adalah sistem pusat data yang berfungsi memantau jalannya pembangunan pertanian nasional.

Alat itu merupakan sistem pertahanan pertanian yang terintegrasi dengan berbagai data perkembangan pertanian secara real-time.

Baca juga: Naikkan Indeks Pertanaman Padi, Kementan Rehabilitasi Jaringan Irigasi

"Melalui AWR, kami bisa memonitor realisasi pupuk 2020 dan memantau kinerja penyuluh desa,” kata Ketut dalam keterangan tertulis.

Selain itu, imbuh dia, Kementan melalui AWR juga bisa memantau produksi fsn tren harian kelahiran-pemotongan sapi.

“Satu lagi, kami memiliki kamera pemantau CCTV yang terpasang di tengah persawahan," ujar Ketut.

Sistem AWR juga bisa melakukan pengecekan cuaca di tiap daerah dan memantau potensi panen serta hujan setiap saat.

"Pada dasarnya yang jadi prioritas utama kami adalah konsen terhadap data yang akurat sebagai basis utama penyusunan kebijakan dalam mencapai target pertanian maju, mandiri, dan modern,” terangnya.

Baca juga: Kementan Anggarkan Rp 3,5 Triliun Bangun Sarana Prasarana Pertanian

Menurut dia, data adalah elemen penting. Tanpa data, pihaknya tidak bisa menentukan kebijakan yang tepat.

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Kementan Uut Husnain menambahkan, sistem AWR juga memiliki kemampuan mengukur luas lahan baku sawah.

Bahkan, AWR dapat memprediksi kemungkinan adanya bencana alam seperti longsor dan banjir.

Perlunya dukungan media massa

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menjelaskan pentingnya kolaborasi media massa dengan Kementan, terkait penyampaian realisasi program dan kinerja.

Baca juga: 4 Fokus Kementan Wujudkan Pertanian yang Maju, Mandiri, dan Modern

"Kami berharap teman-teman media ikut membangun dan mendukung sektor pertanian, serta menyampaikan kepada publik program dan kinerja Kementan,” harapnya.

Ia juga berharap media massa bisa melakukan kampanye bersama terkait tema-tema regenerasi petani dan pencegahan alih fungsi lahan.

Halaman:


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com