Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indef: Harga Bawang Putih Melonjak, Konsumen Rugi Hingga Rp 247 Miliar

Kompas.com - 18/02/2020, 19:32 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bawang putih yang terus melonjak sejak Februari 2020 dinilai telah banyak merugikan masyarakat.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Mirah Midadan mengatakan, konsumen di Indonesia berpotensi rugi hingga Rp 247 miliar.

Angka ini ia dapat dengan melakukan studi dengan menghitung rata-rata jumlah pembelian dengan rata-rata harga bawang putih selama dua pekan pertama Februari 2020, yang mencapai Rp 50.00 per kilogram (kg).

"Kenaikan harga bawang putih yang terjadi per 2 Februari sampai 14 Februari menyebabkan kerugian konsumen rata-rata sebesar Rp 247 miliar atau setara dengan seperempat triliun rupiah," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Baca juga: Pemerintah Tetap Impor Bawang Putih dari China, Ini 5 Faktanya

Mirah menjelaskan, studi dilakukan dengan membandingkan pergerakan harga bawang putih sejak 1 Februari 2020, yakni sebesar Rp40.000 per kg hingga 14 Februari 2020 yang mencapai Rp 52.000 per kg.

Kendati demikian, berdasarkan hasil studi tersebut, kenaikan harga bawang putih hanya dirasakan di pasar tradisional. Pasar modern justru berhasil mengendalikan pergerakan harga komoditas ini.

Menurut Mirah, pasar modern memiliki gudang simpanan sehingga bisa mengkontrol jumlah kebutuhan bawang putih.

"Pas ada lonjakan bisa ngambil dari gudang dan dijual lebih murah daripada di pasar tradisional," katanya.

Bukan hanya itu, hasil studi juga menyebutkan bahwa kenaikan harga bawang putih paling tinggi justru terjadi di DKI Jakarta. Padahal, impor bawang putih masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

"Bahkan harga bawang putih di Maluku, Papua, Sulawesi, lebih murah dari Jakarta. Apakah memang setinggi itu demand dari Jakarta, atau ada permainan menahan stok bawang putih, bisa saja terjadi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com