Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warren Buffett Lebih Suka Membayar secara Tunai, Apa Alasannya?

Kompas.com - 24/02/2020, 08:10 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Warren Buffett, salah satu orang terkaya di dunia, ternyata lebih suka membayar transaksi secara tunai daripada menggunakan metode nontunai atau cashless.

Padahal, dia sudah mempunyai kartu kredit dari American Express (Amex) sejak 1964.

"Tetapi, 98 persen selama ini, saya selalu membayar tunai. Jika saya di restoran, saya selalu bayar tunai," kata investor kawakan dunia yang total kekayaannya mencapai 88 miliar dollar AS atau setara Rp 1.205,6 triliun (kurs Rp 13.700 per dollar AS) itu, seperti dikutip Yahoo Finance.

Dia mengaku selalu mengantongi uang tunai ke mana saja sebanyak 400 dollar AS.

Baca juga: Miliarder Dunia Terus Bertambah, Ini Penyebabnya

Apakah karena dia takut dengan kartu kredit? Apakah dia memiliki masalah keamanan atau menghindari denda jika dia tidak membayar saldo?

Mengutip dari Entrepreneur, Senin (24/2/2020), alasan Buffet selalu bertransaksi dengan uang tunai karena hal ini merupakan cara yang termudah.

Hal tersebut membuat pemilik Berkshire Hathaway ini sebagai minoritas. Karena faktanya, setiap tahun semakin sedikit orang membayar secara tunai saat melakukan transaksi pembelian.

Bahkan, menurut survei Bank AS pada tahun 2017, dari 2.000 orang Amerika, 50 persen hanya membawa uang tunai di separuh waktunya.

Di antara orang-orang yang membawa uang tunai, hampir setengah dari mereka mengatakan jumlahnya kurang dari 20 dollar AS dan 76 persen lagi kurang dari 50 dollar AS.

Baca juga: Warren Buffett Sebut Bitcoin Sama dengan Racun Tikus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com