JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah menggodok kebijakan-kebijakan sebagai stimulus untuk mendorong perekknomian yang tengah tertekan akibat wabah virus corona (covid-19).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, sebelumnya pemerintah mengeluarkan paket kebijakan yang menstimulasi industri pariwisata, perumahan dan mendorong konsumsi dengan menaikkan bansos.
Kali ini pemerintah bakal menggunakan instrumen fiskal lain dari sisi perpajakan.
Baca juga: Cek Suhu Tubuh hingga Larangan Meludah, Cara Instansi Cegah Virus Corona
Meski tak ingin memberi keterangan lebih rinci, Bendahara Negara memberi gambaran insentif yang bakal diberikan seperti Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atau pajak karyawan, Pasal 22, PPh 25, dan percepatan restitusi pajak Pertambahan Nilai (PPN).
"Kita pertimbangkan semua. PPh 21, 22, bahkan 25 kita akan lihat semua. Termasuk restitusi PPN dipercepat. Kita sekarang sedang menghitung secara keseluruhan,” ujar dia di Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, dirinya masih harus memaparkan berbagai insentif stimulasi dan perhitungannya tersebut di depan Presiden Joko Widodo.
Selain itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu jga tengah menentukan sektor apa saja yang akan diberikan insentif fiskal, baik untuk perusahaan maupun masyarakat.
“Kita sedang hitung secara keseluruhan terutama sektor-sektor yang paling terkena untuk bagaimana kita bisa bantu minimalkan dampaknya," ujar dia.
Baca juga: Stimulus Kedua Redam Corona Bakal Rilis, Anggaran Rp 10 Triliun Lebih
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan paket stimulus kedua untuk meredam dampak virus corona atau covid-19 bakal segera dirilis.
Paket stimulus tahap dua ini bakal ditujukan untuk menjaga kelancaran rantai pasokan barang yang mulai terganggu akibat aktivitas perekonomian yang terhenti di China.
Nantinya, besaran anggaran yang akan digelontorkan oleh pemerintah bakal lebih besar dari Rp 10 triliun.
"Targetnya demikian, lebih dari yang pertama Rp 10,3 triliun," ujar Airlangga di Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Lebih lanjut, Ketua Umum Golkar itu mengatakan, di dalam paket stimulus yang baru dan sudah masuk dalam tahap finalisasi ada 4 kebijakan yang berkaitan dengan prosedural dan 4 kebijakan lain terkait fiskal.
"Ini jadi salah satu paket yang sedang disiapkan untuk paket stimulus kedua. Paket ini sudah dilaporkan ke Presiden dan sudah difinalisasi, kira-kira akan ada 8 paket kebijakan yang disiapkan," ujar dia.
Baca juga: Insentif untuk Turis Asing Ditunda, Ini Kata Sri Mulyani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.