Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Cadangan Devisa Indonesia Turun

Kompas.com - 06/03/2020, 19:15 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom BNI Ryan Kiryanto mengatakan, turunnya jumlah cadangan devisa (cadev) negara pada Februari 2020 disebabkan pengaruhi sentimen virus corona (Covid-19).

Menurut dia, cadangan devisa tersebut juga dimanfaatkan oleh Bank Indonesia untuk menjaga kestabilan pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot.

"Cadev yang turun tersebut juga lantaran BI harus menstabilisasi rupiah yang belakangan ini tertekan karena faktor eksternal karena dipicu oleh penyebaran virus corona cenderung sudah mengglobal," katanya kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Baca juga: Jokowi Akhirnya Keluarkan Perpres Kartu Pra-Kerja, Apa Poin-poinnya?

Kendati mengalami penurunan, cadangan devisa dipandang masih cukup karena bisa mencukupi kebutuhan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan pemenuhan impor dan Utang Luar Negeri (ULN).

"Yang penting masih jauh di atas ambang batas aman dan sehat sebesar tiga bulan impor plus ULN sesuai standar internasional," ujarnya.

BI mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2020 sebesar 130,4 miliar dollar AS, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Januari 2020 sebesar 131,7 miliar dollar AS.

Baca juga: Virus Corona Bikin Perusahaan AS Percepat Pindah dari China?

Penurunan cadangan devisa pada Februari 2020 dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor atau atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko.

Baca juga: Dapat Surel dari Ditjen Pajak, Kapan Waktu yang Tepat untuk Lapor SPT?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com