Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Bergejolak, Dana Pensiun Diminta Masuk ke Pasar Saham

Kompas.com - 11/03/2020, 20:06 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo meminta kepada pengelola dana pensiun (dapen) untuk memperbesar porsi investasi di pasar saham. Hal ini dilakukan demi menstabilkan kondisi pasar saham yang kini tengah bergejolak.

“Kita juga akan menggalang dana pensiun dan Taspen untuk juga ikut masuk membantu supaya pergerakan saham agar kembali stabil,” ujar pria yang akrab disapa Tiko itu di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (11/3/2020).

Selain itu, lanjut Tiko, Kementerian BUMN juga telah mengistruksikan 12 perusahaan plat merah untuk melakukan buyback saham. Namun, aksi korporasi itu dilakukan sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan.

Baca juga: Ini 6 Cara Dapatkan Keuntungan dari Dana Pensiun

“Tentunya buyback ini akan dilakukan secara bertahap dan taktis melihat kemampuan daya tahan dalam negeri dalam menahan tahan sell off dari asing,” kata Tiko.

Sebelumnya, Kementerian BUMN telah menginstruksikan beberapa perusahaan plat merah untuk melakukan buyback saham. Hal ini dilakukan untuk merespon melemahnya Harga Saham Gabungan (IHSG).

“Tadi sudah koordinasi untuk buyback saham, ada 12 bumn yg akan buyback nilainya Rp 7 sampai Rp 8 triliun,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Selasa (10/3/2020).

Arya menambahkan, perusahaan plat merah yang akan melakukan buyback sahamnya, yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Wijaya Karya, Adhi Karya, PP, Jasa Marga, Waskita Karya, Antam, Bukit Asam dan Timah.

“Periodenya sudah mulai diserahkan kepada masing-masing perusahaan strateginya,” kata Arya.

Arya menjelaskan, aksi korporasi itu dilakukan demi merespon kondisi pasar yang saat ini terjadi.

“Alasannya IHSG turun, baru nilai fundamental perushaaan melebihi nilai transaksi di pasar,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com