Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tembus Rp 15.000 Per Dollar AS, PLN dan Pertamina Bisa Merugi

Kompas.com - 18/03/2020, 13:47 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang terus melemah disebut akan membebani biaya operasional PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Pertamina (Persero).

Nilai tukar rupiah bahkan telah menembus level psikologis Rp 15.000 per dollar AS. Pada Rabu (18/3/2020) pukul 13.37 WIB, kurs rupiah bertengger pada level Rp 15.222 per dollar AS.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diyakini akan menjadi tantangan tersendiri bagi dua perusahaan pelat merah tersebut.

Baca juga: Corona Mewabah, Pertamina Pastikan Stok BBM dan Elpiji Aman

Pasalnya, PLN dan Pertamina masih memasok bahan baku dari luar negeri dengan menggunakan mata uang dollar AS.

"Dngan kurs sebagai faktor BPP (biaya pokok produksi) di sektor energi maka secara tidak langsung ini akan menjadi beban bagi perusahaan seperti Pertamina yang impornya masih dalam dollar dan PLN dimana patokannya menggunakan dollar," tuturnya kepada Kompas.com, Rabu (18/3/2020).

Dengan demikian, biaya produksi kedua perseroan diproyeksi akan mengalami peningkatan, seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Namun, potensi kerugian dinilai tidak akan begitu besar bagi Pertamina. Sebab, harga minyak dunia saat ini juga mengalami pelemahan.

"Tapi bagi PLN, jelas ini akan semakin memberatkan karena mereka dalam posisi tidak ada kenaikan TDL (tarif dasar listrik)," katanya.

Baca juga: Corona Mewabah, PLN Jaga Pasokan Listrik untuk Masyarakat

Meskipun pemerintah memberikan dana kompensasi, menurut Mamit hal itu tetap akan memberatkan PLN. Pasalnya, dana kompensasi tersebut tidak akan dicairkan langsung.

"Sedangkan mereka lebih membutuhkan cash money untuk operasional," ujar dia.

Bukan hanya kedua perusahaan milik negara tersebut, perusahaan yang bergerak di sektor hulu migas juga diproyeksi akan terdampak dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com