JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan dan instansi pemerintahan memberlakukan kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi pegawainya.
Kebijakan ini dilakukan guna meminimalisir risiko penyebaran virus corona.
Pakar sumber daya manusia (SDM) Priyantono Rudito memandang, kebijakan kerja dari rumah ini merupakan hal yang tepat.
Baca juga: Pakai Sepatu hingga Istirahat, 7 Tips Produktif Kerja dari Rumah
Kebijakan tersebut, menurutnya, merupakan upaya bersama dan menjadi kontribusi perusahaan untuk menekan kemungkinan dan risiko menyebar atau menularnya virus corona.
”Sebelum terjadinya situasi seperti sekarang ini, WFH sebetulnya sudah merupakan bagian dari tren & outlook HR practices yang tengah berlangsung saat ini. Ada 15 tren besar HR practices yang saat ini sedang berlangsung sebagaimana hasil studi yang saya lakukan,” ungkap Priyantono dalam keterangannya, Rabu (18/3/2020).
WFH, lanjut mantan Chairman Telkom Australia tersebut, merupakan salah satu tren yang semakin mengarah menjadi new normal dalam praktik HR di era digital ini.
”WFH dipercaya memberi benefit baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan,” ujarnya.
Baca juga: Kerja Tim Harus Dilakukan dari Rumah? Simak 7 Tips Suksesnya
Bagi karyawan, WFH bisa menjadi solusi bagi aspirasi mereka untuk mendapatkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta meningkatkan produktivitas.
”Khususnya bagi segmen karyawan milenial yang menginginkan fleksibilitas-fleksibilitas tersebut,” terang Priyantono.
Sedangkan bagi perusahaan, WFH sudah banyak dipraktikkan karena mendukung terjadinya cara kerja secara kolaboratif untuk menghasikan lebih banyak hal positif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.