Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Dampak Corona, Sritex Produksi Masker yang Bisa Dipakai Ulang

Kompas.com - 20/03/2020, 21:17 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan tekstil PT Sri Rezeki Isman, Tbk (SRIL) atau Sritex memproduksi masker yang diberi nama masker non-medis Antivirus Sritex.

Corporate Communications PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex, Joy Citradewi mengatakan masker tersebut diproduksi dalam rangka membantu pemerintah mengurangi dampak wabah virus Corona.

"Untuk proses produksinya baru kemarin begitupun untuk proses pendistribusian yang dialokasikan dan dijual ke pihak retail juga baru kemarin kita putuskan. Makanya sekarang kami sedang berupaya setengah mati untuk mengelola ordernya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

Baca juga: Erick Thohir: 31 Maret, 4,7 Juta Masker Buatan BUMN Siap Diedarkan

Joy juga mengatakan saat ini pihaknya telah menerima pesanan dalam jumlah banyak. namun dia enggan mengungkapkan nominalnya.

"Jumlah permintaan saat ini sangat banyak tapi untuk kepastian nominal angkanya kita tidak bisa publish dulu tapi yang pasti kita akan lihat dulu sampai seminggu nanti," katanya.

Joy menambahkan bahwa bahan baku masker yang digunakan terbuat dari bahan kain. Walaupun demikian masker tersebut tetap aman untuk digunakan.

"Bahannya dari kain dan iya aman, untuk harganya kita patok Rp 5.500 per lembar termasuk PPN namun dengan minimal order 1.000 buah," tambahnya.

Joy mengklaim salah satu kelebihan dari produk masker tersebut yaitu dapat dipakai ulang sepanjang dicuci dengan benar dengan suhu maksimal 40 derajat celcius tanpa menggunakan pemutih. Selanjutnya masker tersebut disetrika dengan suhu panas yang medium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asosiasi Soroti Aturan Impor yang Berubah-ubah dan Dampaknya ke Industri Dalam Negeri

Asosiasi Soroti Aturan Impor yang Berubah-ubah dan Dampaknya ke Industri Dalam Negeri

Whats New
23,7 Persen Investor Kripto dari Kalangan Mahasiswa, PINTU Gelar Edukasi di Unair

23,7 Persen Investor Kripto dari Kalangan Mahasiswa, PINTU Gelar Edukasi di Unair

Whats New
Kredit Perbankan Tumbuh ke Level Tertinggi dalam 5 Tahun

Kredit Perbankan Tumbuh ke Level Tertinggi dalam 5 Tahun

Whats New
Danone Indonesia Dukung Pengelolaan Air Berkelanjutan

Danone Indonesia Dukung Pengelolaan Air Berkelanjutan

Whats New
Cara Tarik Tunai dengan QRIS

Cara Tarik Tunai dengan QRIS

Work Smart
Bantu Organisasi Makin Efisien di Era Digital, Platform Digital SoFund Kembangkan Fitur Andal

Bantu Organisasi Makin Efisien di Era Digital, Platform Digital SoFund Kembangkan Fitur Andal

Whats New
Bank Jago Angkat Supranoto Prajogo jadi Direktur

Bank Jago Angkat Supranoto Prajogo jadi Direktur

Whats New
Citi Indonesia 'Ramal' The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan hingga Satu Persen Sepanjang 2024

Citi Indonesia "Ramal" The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan hingga Satu Persen Sepanjang 2024

Whats New
Gandeng UGM, Kementan Berikan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7 di Sisipan Lahan Perkebunan

Gandeng UGM, Kementan Berikan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7 di Sisipan Lahan Perkebunan

Whats New
Tips Hindari Pembobolan Rekening lewat Nomor HP yang Sudah Hangus

Tips Hindari Pembobolan Rekening lewat Nomor HP yang Sudah Hangus

Whats New
Bersama Kementerian BUMN, Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabat Desa di Morowali

Bersama Kementerian BUMN, Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabat Desa di Morowali

Whats New
Sambangi Paris, Erick Thohir Bertemu Presiden Perancis dan Presiden FIFA

Sambangi Paris, Erick Thohir Bertemu Presiden Perancis dan Presiden FIFA

Whats New
Buka Kantor Baru, Sucofindo Sasar Pasar Perusahaan Tambang di Sulteng

Buka Kantor Baru, Sucofindo Sasar Pasar Perusahaan Tambang di Sulteng

Whats New
Anak Usaha Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Usia 35 Tahun Bisa Daftar

Anak Usaha Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Usia 35 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Garuda Indonesia Angkat Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Jadi Komisaris Utama

Garuda Indonesia Angkat Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Jadi Komisaris Utama

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com