BEIJING, KOMPAS.com - Bank sentral China, People Bank of China (PBoC), mengambil langkah mengejutkan dengan mamangkas suku bunga sebesar 20 basis points (bps) pada Senin (30/3/2020).
Pemangkasan tersebut adalah yang terbesar dalam lima tahun terakhir. Dikutip dari Reuters, dengan pelonggaran kebijakan tersebut, bank sentral berupaya untuk mengurangi tekanan yang terjadi pada perekonomian China akibat pandemik virus corona.
Melalui laman resminya, PBoC mengumumkan telah memangkas suku bunga 7 days revers repo rate menjadi 2,2 persen dari yang sebelumnya 2,4 persen.
Baca juga: China Mulai Bangkit dari Corona, Erick Thohir Tak Mau RI Ketinggalan
Seorang penasihat bank sentral, Maj Jun kepada media pemerintah setempat mengatakan, China masih memiliki ruang yang cukup untuk penyesuaian kebijakan moneter. Keputusan melonggarkan suku bunga dilakukan dengan mempertimbangkan banyak perusahaan setempat mulai beroperasi kembali.
Selain itu, secara global, pandemik virus corona kian menekan perekonomian.
Pemangkasan suku bunga tersebut merupakan yang ketiga kalinya sejak November tahun lalu.
Pemangkasan pun dilakukan usai persebaran virus corona mulai melambat di China. Berdasarkan data terakhir, saat ini terdapat 3.304 kasus kematian di China akibat virus corona dengan 81.470 kasus positif terinfeksi.
Capital Economics, dalam sebuah catatan mengatakan China membutuhkan lebih banyak kebijakan pelonggaran terutama di bidang fiskal untuk membantu perekonomian kembali ke tren sebelum pukulan virus terjadi.
Para pembuat kebijakan global telah meluncurkan langkah-langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa minggu terakhir. Seperti halnya memangkas suku bunga besar-besaran dan menyuntikkan triliunan dolar untuk meredam dampak virus corona terhadap perekonomian mereka karena banyak negara telah menerapkan lockdown untuk menahan pandemi.
Yan Se, kepala ekonom di Founder Securities di Beijing, mengatakan penurunan suku bunga adalah komitmen China untuk janji yang dibuat selama pertemuan G20 pekan lalu untuk memerangi virus corona dan menstabilkan pasar keuangan.
"China adalah satu-satunya ekonomi utama yang belum menerapkan langkah-langkah pelonggaran skala besar," kata Yan.
Para pemimpin G20 berjanji pada hari Kamis untuk menyuntikkan lebih dari 5 triliun dollar AS ke dalam ekonomi global untuk membatasi risiko meningkatnya pengangguran di tengah pandemik virus corona, yang sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 700.000 orang dan membunuh hampir 34.000 di seluruh dunia.
Sebelumnya pada hari itu, PBOC menyuntikkan 50 miliar yuan (7 miliar dollar AS) ke pasar uang melalui operasi reverse repo selama tujuh hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.