Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbauan Dinilai Tidak Efektif, Pemerintah Diminta Larang Mudik

Kompas.com - 14/04/2020, 16:03 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai, imbauan pemerintah tidak akan efektif mengurangi jumlah pemudik di tengah kondisi pandemi corona.

Pemerintah diminta perlu secara tegas melarang masyarakat untuk mudik, sehingga tidak meningkatkan potensi penyebaran virus corona diberbagai daerah.

"Kalau menurut saya harus disiapkan kata melarang (mudik). Memang ada kompensasi-kompensasi yang harus dipikirkan. Kalau hanya diimbau itu ambigu untuk masyarakat,” ujar Ketua Umum MTI Agus Mulyono dalam video conference, Selasa (14/4/2020).

Baca juga: Ini Alasan Para Kepala Desa Tak Ingin Warga Mudik Lebaran 2020

Agus mencatat, meski pemerintah telah mengeluarkan imbauan tidak mudik, masih ada 1,3 orang yang akan nekat mudik ke berbagai daerah di Indonesia.

Menurutnya, mobilisasi pemudik khususnya yang berasal dari wilayah Jabodetabek memiliki potensi tinggi menjadi penyebar virus corona di wilayah tujuan.

"Diduga kuat pemudik dari Jabdoetabek yang merupakan zona merah, kemudian akan melakukan perjalanan ke wilayah-wilayah. Sekarang kan terbukti, memang dari pendatang membawa (virus corona)," tuturnya.

Baca juga: Dampak Corona, Jumlah Pengangguran Bisa Naik hingga 5,2 Juta Orang

Apabila pemerintah pusat tidak segera mengambil tindakan, pemerintah daerah dari wilayah tujuan pemudik akan mengalami kerugian akibat munculnya ancaman penyebaran virus corona.

Senada dengan Agus, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, pemerintah perlu segera mengeluarkan kebijakan jelas mengenai larangan mudik.

"Kalau menghimbau tidak perlu diatur, lepas saja. kalau orang Indonesia harus dikenakan sanksi. Ini jangan diimbau, atur saja," ucapnya.

Baca juga: Survei Kemendes: 89,75 Persen Kepala Desa Tidak Setuju Warganya Mudik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com