JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai, imbauan pemerintah tidak akan efektif mengurangi jumlah pemudik di tengah kondisi pandemi corona.
Pemerintah diminta perlu secara tegas melarang masyarakat untuk mudik, sehingga tidak meningkatkan potensi penyebaran virus corona diberbagai daerah.
"Kalau menurut saya harus disiapkan kata melarang (mudik). Memang ada kompensasi-kompensasi yang harus dipikirkan. Kalau hanya diimbau itu ambigu untuk masyarakat,” ujar Ketua Umum MTI Agus Mulyono dalam video conference, Selasa (14/4/2020).
Baca juga: Ini Alasan Para Kepala Desa Tak Ingin Warga Mudik Lebaran 2020
Agus mencatat, meski pemerintah telah mengeluarkan imbauan tidak mudik, masih ada 1,3 orang yang akan nekat mudik ke berbagai daerah di Indonesia.
Menurutnya, mobilisasi pemudik khususnya yang berasal dari wilayah Jabodetabek memiliki potensi tinggi menjadi penyebar virus corona di wilayah tujuan.
"Diduga kuat pemudik dari Jabdoetabek yang merupakan zona merah, kemudian akan melakukan perjalanan ke wilayah-wilayah. Sekarang kan terbukti, memang dari pendatang membawa (virus corona)," tuturnya.
Baca juga: Dampak Corona, Jumlah Pengangguran Bisa Naik hingga 5,2 Juta Orang
Apabila pemerintah pusat tidak segera mengambil tindakan, pemerintah daerah dari wilayah tujuan pemudik akan mengalami kerugian akibat munculnya ancaman penyebaran virus corona.
Senada dengan Agus, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, pemerintah perlu segera mengeluarkan kebijakan jelas mengenai larangan mudik.
"Kalau menghimbau tidak perlu diatur, lepas saja. kalau orang Indonesia harus dikenakan sanksi. Ini jangan diimbau, atur saja," ucapnya.
Baca juga: Survei Kemendes: 89,75 Persen Kepala Desa Tidak Setuju Warganya Mudik
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.