Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maret 2020, Neraca Perdagangan RI Surplus 743 Juta Dollar AS

Kompas.com - 15/04/2020, 12:18 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan RI surplus sebesar 743 juta dollar AS pada Maret 2020.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kinerja impor yang menurun signifikan dan angka ekspor yang mengalami kenaikan menjadi penyebab surplus negara perdagangan pada Maret 2020.

Berdasarkan catatan BPS, ekspor Maret 2020 sebesar 14,09 miliar dollar AS. Sedangkan kinerja impor lebih kecil sebesar 13,35 miliar dollar AS.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Indonesia Ekspor Baja ke AS

Artinya, Indonesia masih mengalami surplus neraca perdagangan sebesar 743 juta dollar AS pada Maret 2020

"Jadi selama Maret 2020 ini masih surplus. Tentunya ini berita yang menggembirakan. Nanti lihat bulan berikutnya pada April, Mei, dan seterusnya di tengah situasi yang masih tidak berketentuan," kaya Suhariyanto dalam konferensi video, Rabu (15/4/2020).

Sepanjang Januari hingga Maret 2020, neraca perdagangan telah membukukan surplus sebesar 2,62 miliar dollar AS.

Rinciannya, kinerja ekspor selama Januari hingga Maret sebesar 41,79 miliar, jauh lebih tinggi ketimbang kinerja impor sebesar 39,17 miliar dollar AS.

Baca juga: Februari 2020, Neraca Perdagangan RI Surplus 2,34 Miliar Dollar AS

Suhariyanto menyebut, posisi surplus neraca perdagangan pada Januari-Maret 2020 bahkan jauh lebih bagus ketimbang posisi pada Januari-Maret 2019. Waktu itu, neraca perdagangan RI masih defisit sebesar 62,8 juta dollar AS.

Kendati demikian, dia menganggap pemerintah perlu mewaspadai komposisi impor selama Januari-Maret 2020 yang mengalami kenaikan pada impor konsumsi dan mengalami penurunan pada impor bahan baku dan barang modal.

"Harus mewaspadai komposisi impor, dimana selama Januari-Maret 2020 impor bahan baku turun 2,82 persen dan barang modal menurun 13,07 persen. Sedangkan barang konsumsi meningkat 7,11 persen. Ini kemungkinan akan berpengaruh pada sektor industri," sebut Suhariyanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com