Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Barang Konsumsi Naik di Maret 2020, BPS Minta Pemerintah Waspada

Kompas.com - 15/04/2020, 14:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan nilai impor sebesar 15,60 persen pada Maret 2020 menjadi 13,35 miliar dollar AS.

Namun demikian, bila dibandingkan pada Maret 2019, impor menurun 0,75 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menyoroti terjadinya pertumbuhan impor barang konsumsi sebesar 7,11 persen.

Akan tetapi, impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari hingga Maret 2020 justru menurun.

Baca juga: Bea Cukai Permudah Izin Impor Alat Kesehatan, Begini Caranya

Tercatat, impor bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Maret 2020 mengalami penurunan masing-masing 2,82 persen dan 13,07 persen.

Dia pun meminta pemerintah segera mewaspadai komposisi impor ini.

"Harus mewaspadai komposisi impor, dimana selama Januari-Maret 2020 impor bahan baku dan barang modal turun, sesangkan barang konsumsi meningkat. Ini kemungkinan akan berpengaruh pada pergerakan sektor industri, perdagangan, dan investasi," kata Suhariyanto dalam konferensi video, Rabu (15/4/2020).

Lebih rinci, impor migas Maret 2020 mencapai 1,61 miliar dollar AS, turun 8,07 persen dibanding Februari 2020. Sebaliknya meningkat 5,64 persen jika dibandingkan Maret 2019.

Baca juga: Maret 2020, Neraca Perdagangan RI Surplus 743 Juta Dollar AS

Sedangkan, impor nonmigas Maret 2020 mencapai 11,74 miliar dollar AS, naik 19,83 persen dibanding Februari 2020. Namun jika dibandingkan Maret 2019 turun 1,56 persen.

Salah satu pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Maret 2020 ditempati oleh China. Nilai impor RI dengan China di tengah merebaknya virus corona justru naik 26,34 persen sebesar 8,91 miliar dollar AS.

"Impor nonmigas berasal dari Tiongkok. Berarti recovery Tiongkok (dari virus corona) begitu cepat sehingga impor kita meningkat 1 miliar dollar AS," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com