Sementara untuk realisasi tingkat pengangguran, NBS mencatatkan sebesar 5,9 persen pada keseluruhan kuartal III 2020. Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan 6,2 persen pada periode Januari-Februari 2020.
Namun, angka-angka ini tidak mewakili keseluruhan ekonomi karena mereka mengecualikan banyak pekerja migran yang kehilangan pekerjaan atau tidak dapat kembali bekerja karena pembatasan perjalanan diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Saat ini, setelah hampir empat bulan setelah virus pertama kali memaksa China untuk lockdown, perekonomian negara tersebut masih harus berjuang untuk membuka kembali perekonomiannya.
Baca juga: Pertama dalam 44 Tahun, Ekonomi China Diproyeksi Tak Tumbuh Tahun Ini
Trivium National Business Activity Index memperkirakan hanya 82,8 persen dari kapasitas ekonomi China yang saat ini masih berjala jika dibandingkan dengan periode sebelum persebaran virus terjadi.
Artinya hampir seperlima kegiatan ekonomi China masih ditutup.
Sebuah studi baru-baru ini oleh Liu Chenjie, kepala ekonom di fund manager Upright Asset, menyatakan pagebluk ini telah mendorong 205 juta pekerja ke 'pengangguran friksional', di mana mereka ingin bekerja tetapi tidak memiliki kesempatan atau tidak bisa kembali bekerja.
Di dalam keterangan tertulis mereka dijelaskan, jumlah lowongan kerja turun 27 persen pada kuartal pertama.
Sementara itu, NBC mencatatkan pendapatan rata-rata turun selama kuartal pertama sebesar 3,9 persen, dengan penduduk pedesaan tercatat mengantongi pendapatan lebih kecil 4,7 persen dari tahun sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.