Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19, Ini Trik agar Perusahaan Public Relations agar Bisa Bertahan

Kompas.com - 21/04/2020, 18:15 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Perusahaan konsultan kehumasan atau Public Relations (PR) mesti melakukan transformasi bisnis dari cara-cara konvensional menjadi digital pada masa pandemi Covid-19.

“Kampanye kehumasan yang mungkin masih bersifat luring harus diubah dengan lebih banyak menggunakan platform daring,” kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan PR Indonesia (APPRI), Jojo S. Nugroho, dalam pernyataan tertulis, Selasa (21/4/2020).

Jojo menyoroti resesi ekonomi yang berpotensi berimbas pada bisnis jasa konsultan kehumasan.

Menurut dia, masa pandemi Covid-19 ini merupakan periode yang sulit bagi semua bisnis, termasuk bisnis jasa konsultan yang terkait erat dengan kegiatan perusahaan klien.

Baca juga: Istana Ganti Aplikasi Video Conference, Rapat Jokowi Sempat Tersendat

“Di masa seperti ini perusahaan PR harus saling mendukung satu sama lain agar dapat melewati periode krisis ini dengan baik, lewat berbagai aksi kolaborasi,” ujarnya.

Wakil Ketua Umum APPRI, Sari Soegondo, menambahkan dampak wabah global Covid-19 memang tidak terelakkan bagi bisnis.

Namun demikian, kepakaran komunikasi dan kehumasan justru menjadi elemen yang amat penting dan strategis kala krisis melanda.

Menurut dia, perusahaan PR mesti jeli melihat peluang di tengah wabah virus corona.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan PR Indonesia (APPRI), Jojo S. Nugroho, mengajak perusahaan kehumasan bertransformasi selama pandemi Covid-19Dok. APPRI Ketua Umum Asosiasi Perusahaan PR Indonesia (APPRI), Jojo S. Nugroho, mengajak perusahaan kehumasan bertransformasi selama pandemi Covid-19

Bahkan, imbuh dia, kebutuhan peran para profesional di bidang komunikasi dan kehumasan, di segala bidang usaha mapun pembangunan saat ini semakin tinggi.

Pasalnya, semua institusi perlu terus berubah agar menjadi relevan dan adaptif dalam merespon Covid-19.

“Mereka perlu terus menjaga ekosistem usahanya dan tetap memastikan hubungan dengan para pemangku kepentingannya berjalan mantap, sambil bersama-sama keluar dari tekanan akibat pandemi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com