Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sebulan, Harta 10 Orang Terkaya di Dunia Naik Rp 1.950 Triliun

Kompas.com - 27/04/2020, 12:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Forbes

NEW YORK, KOMPAS.com - Harta kekayaan 10 orang terkaya di dunia dilaporkan melonjak dalam sebulan terakhir.

Lonjakan kekayaan ini sejalan dengan perbaikan pada kinerja pasar saham setelah sebelumnya anjlok akibat sentimen pagebluk virus corona.

Dilansir dari Forbes, Senin (27/4/2020), dalam periode sebulan yang berakhir pada 23 April 2020, harta kekayaan 10 orang terkaya di dunia bertambah 126 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 1.950 triliun (kurs Rp 15.482 per dollar AS).

Baca juga: Terimbas Pandemi, Kekayaan Keluarga Hartono Lenyap Rp 196 Triliun

Sebagian besar miliarder yang menikmati lonjakan kekayaan adalah mereka yang berada di balik perusahaan-perusahaan teknologi terbesar di dunia.

Orang terkaya di dunia, CEO dan pendiri Amazon Jeff Bezos, adalah yang menikmati kenaikan kekayaan terbesar dalam sebulan terakhir. Bisnis Amazon diuntungkan dengan melesatnya permintaan belanja online di tengah pagebluk virus corona.

Selain itu, orang terkaya di India Mukesh Ambani juga kembali dinobatkan sebagai orang terkaya di Asia.

Kekayaan Ambani bertambah setelah Reliance Jio, salah satu perusahaan miliknya, disuntik modal oleh raksasa media sosial Facebook senilai 5,7 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 87,9 triliun.

Baca juga: Berkat Facebook, Miliarder India Kembali Jadi Orang Terkaya di Asia

Investasi itu membuat kekayaan Ambani bertambah sebesar 17,1 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 263,9 triliun menjadi 49,9 miliar dollar AS atau kira-kira Rp 770,3 triliun.

Berikut ini 10 orang terkaya di dunia yang menikmati kekayaan harta kekayaan terbesar dalam sebulan terakhir.

1. Jeff Bezos (Amazon)

Kekayaan bertambah 27,5 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 424,5 triliun menjadi 144,5 miliar dollar AS atau kira-kira Rp 2.230 triliun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com