JAKARTA, KOMPAS.com - Penerima Kartu Prakerja bisa langsung mencairkan uang insentifnya lewat dompet digital (e-wallet) atau lewat rekening bank yang didaftarkan. Saat ini, baru Bank BNI yang jadi satu-satunya bank mitra di Kartu Pekerja.
Jika pencairannya dilakukan lewat e-wallet, uang insentif Kartu Prakerja akan ditransfer ke 3 alternatif yang dipilih yakni OVO, LinkAja, dan Gopay.
Sebagai informasi, pemerintah memberikan dana sebesar Rp 3.550.000 bagi peserta yang lolos sebagai penerima Kartu Prakerja 2020. Riciannya, sebesar Rp 1.000.000 digunakan untuk membayar pelatihan online Kartu Prakerja. Lalu sisanya untuk insentif.
Untuk insentif Kartu Prakerja terdiri dari dua bagian, yakni insentif pasca-penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan (Rp 2.400.000).
Baca juga: Faktor Hoki, Penerima Kartu Prakerja Ditentukan Lewat Pengacakan
Kemudian insentif pasca-pengisian survei evaluasi sebesar Rp 50.000 per survei untuk 3 kali survei (Rp 150.000). Peserta dapat mengambil pelatihan selanjutnya apabila sudah menuntaskan pelatihan yang pertama.
Jika peserta telah menyelesaikan pelatihan, maka uang insentif pertama sebesar Rp 600.000 akan langsung dikirimkan ke rekening BNI Kartu Prakerja. Pembukaan rekening bisa dilakukan bersamaan dengan saat pendaftaran Kartu Prakerja.
Untuk membuka rekening BNI Kartu Prakerja juga cukup mudah. BNI menyediakan fasilitas pembukaan rekening secara online. Berikut tahapan cara membuka rekening BNI Kartu Prakerja:
Baca juga: Panduan Cara Mencairkan Dana Insentif Kartu Prakerja di ATM
BNI tak mengharuskan penempatan saldo awal untuk pembukaan rekening BNI Taplus Kartu Prakerja, pembukaan rekening juga tanpa biaya alias gratis. Kelebihan pembukaan rekening BNI dibanding e-wallet, yakni uang dari insentif Kartu Prakerja bisa dicairkan langsung di ATM.
Berikut keuntungan pembukaan rekening khusus Kartu Prakerja yang ditawarkan BNI:
Sebagai informasi, untuk dana yang mengendap untuk biaya pelatihan, hanya bisa dipakai untuk membayar pelatihan alias tak bisa dicairkan. Saldo uang pelatihan tersebut juga akan hangus jika tak terpakai untuk pelatihan online Kartu Prakerja selama sebulan.
Baca juga: Dua Kesalahan Paling Umum Penyebab Gagal Lolos Kartu Prakerja
Artinya, dana yang bisa dicairkan lewat ATM hanya insentif bantuan pasca-penuntasan pelatihan dan pasca-pengisian survei.
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya, mengatakan sejauh ini untuk pencairan dana lewat ATM di Kartu Prakerja hanya baru bisa dilakukan di rekening Bank BNI.
"Untuk pencairan dana saat ini baru tersedia di Bank BNI," jelas Panji.
Selain bisa dicairkan lewat ATM dalam rekening BNI, opsi lain penggunaan dana insentif yakni ditransfer ke rekening e-wallet LinkAja, Ovo, atau GoPay milik peserta.
Baca juga: Minat Jadi Mitra Pemerintah di Kartu Prakerja? Begini Cara Daftarnya
Sisa bantuan biaya pelatihan setelah pelatihan pertama dapat digunakan untuk membeli modul pelatihan selanjutnya hingga 31 Desember 2020. Kartu Pekerja bukanlah kartu fisik, melainkan sebuah kode unik 16 angka yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran pelatihan.
Ada 8 platform untuk mengakses pelatihan online Kartu Prakerja. Kedelapan platform tersebut adalah Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, MauBelajarApa, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolah.mu, dan Sisnaker.
Setiap minggunya, mulai dari 11 April 2020 sampai minggu keempat November 2020, akan dibuka kuota untuk sekitar 164.000 peserta. Pendaftaran dapat dilakukan setiap saat, dalam 24 jam selama tujuh hari dalam seminggu.
Bagi peserta yang sudah mendaftarkan akun di gelombang sebelumnya, namun gagal lolos di tahap seleksi, tidak perlu daftar ulang dari awal. Mereka akan menerima email berisi situs peladen (link) untuk mengikuti pendaftaran Kartu Prakerja gelombang II, gelombang III, begitupun seterusnya.
Baca juga: Gagal Saat Daftar Kartu Prakerja, Kamu Mungkin Lakukan Kesalahan Ini
Para peserta yang terdaftar akan menerima bantuan uang sebesar Rp 3.550.000 untuk keperluan biaya pelatihan dan insentif. Syarat Kartu Prakerja adalah Warga Negara Indonesia (WNI), usia minimal 18 tahun, dan sedang tidak mengikuti pendidikan formal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.