Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Jika Ada yang Persepsikan Perppu Tak Transparan, Saya Menolak Sangat Keras!

Kompas.com - 30/04/2020, 12:43 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pihaknya menolak keras pihak-pihak yang beranggapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ( Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas keuangan untuk penanganan pandemi Covid-19 pemerintah tidak transparan dalam penyusunan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).

Sebagai informasi, hingga saat ini terdapat tiga pemohon yang menggugat Perppu tersebut ke Mahkamah Insitusi.

Ketiganya adalah Perkumpulan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) dan kawan-kawan, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dan kawan-kawan, serta aktivis Damai Hari Lubis.

"Dalam situasi seperti ini track record menjadi penting sekali, komunikasi detil sangat penting tentang postur APBN saat ini. Jadi kalau ada yang persepsikan Perppu menyebabkan APBN tidak transparan, saya menolak sangat keras," ujar Sri Mulyani ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (30/4/2020).

Baca juga: Sri Mulyani: Orang yang Berpikir Seolah-olah Ini Konspirasi, Sangat Disesalkan!

Dia pun menjelaskan, saat ini tantangan yang harus dihadapi Indonesia bukan hanya pandemi, namun juga sentimen yang ditimbulkan oleh negara berkembang lain.

Misalnya saja Argentina yang mengalami default dalam pembayaran utang dalam beberapa tahun belakangan dan beberapa waktu lalu baru saja menyatakan ketidakpampuan pembayaran utang. Hal tersebut bisa memengaruhi kemampuan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan di dalam negeri.

"Itu pasti menimbulkan dampak negatif ke emerging market lain," ujar dia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun mengatakan, dengan kondisi tersebut komunikasi mengenai kondisi dan postur APBN saat ini sangat penting. Dan selama ini, menurut dia pemerintah telah secara konsisten melakukan transparansi dan menyampaikan kepada publik mengenai postur APBN.

"Karena selama ini justru kekuatan APBN kita di sisi transparansi dan konsistensi di dalam menyampaikan ke publik. Siapapun stakeholder-nya, tidak ada perbedaan," ujar Sri Mulyani.

"Dalam tracking terakhir, dari sisi indikator transparansi APBN kita mendapatkan evaluasi yang baik, dan menggambarkan kita tetap sama dalam mengelola APBN," ujar dia.

Baca juga: Sri Mulyani Beri Keringanan Kredit untuk UMKM, Begini Rinciannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com