Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Arah Fokus Anggaran Negara 2021

Kompas.com - 30/04/2020, 17:05 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, kebijakan fiskal 2021 diarahkan untuk pemulihan sosial ekonomi.

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Astera Prima mengatakan, tema kebijakan fiskal yang diusung untuk tahun depan adalah percepatan pemulihan sosial ekonomi dan penguatan reformasi untuk keluar dari perangkap pendapatan menengah atau middle income trap.

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 yang telah diusung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas.

Baca juga: BI Ogah Cetak Uang Tambahan untuk Suntik Likuiditas, Ini Alasannya

"Di kebijakan fiskal 2021 ada recovery reformasi belanja dan ada reformasi pendapatan," kata Astera dalam gelaran Musrenbangnas 2020 virtual, Kamis (30/4/2020).

Astera menjelaskan, dari segi belanja akan difokuskan terhadap 5 hal. Pertama, pemulihan dan penguatan sistem kesehatan.

Kemudian, program reformasi program perlindungan sosial, dengan pemulihan program bantuan sosial dan pengalihan subsidi. Ketiga, reformasi pendidikan yang difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, litbang, dan infrastruktur pendidikan menuju industri 4.0.

Keempat reformasi transfer ke daerah dan dana desa, dengan fokus kepada kontrol kualitas dan mendorong pemerintah daerah dalam pemulihan ekonomi, kesehatan, hingga pendidikan.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Lebih dari Separuh Penduduk RI Tersentuh Bansos, Bagaimana Rinciannya?

"Kemudian reformasi belanja fokus pada program prioritas yang berbasis kinerja orientasi hasil serta efisien dan antisipatif," kata Astera.

Lebih lanjut, dari sisi pendapatan, Astera menyebutkan setidaknya ada tiga reformasi yang akan dilakukan.

Pertama, reformasi pendapatan yang fokus mendukung pemulihan dunia usaha dan optimalisasi melalui inovasi.

"Lalu, reformasi PNBP. Ketiga dukungan kepada industri, yaitu mitigasi dampak untuk percepatam pemulihan ekonomi dan restrukturisasi transformasi ekonomi," ucapnya.

Baca juga: Bappenas: Kita Sedang Menghadapi Tantangan Terberat Setelah Krisis 1998

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com