Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Harga Pengadaan Ayam Rp 770.000 Per Ekor, Ini Penjelasan Kementan

Kompas.com - 05/05/2020, 07:41 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARATA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) buka suara terkait anggaran pengadaan ayam yang per ekornya dihargai Rp 770.000. Tingginya harga ayam tersebut mengemuka dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR-RI.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita menjelaskan, pihaknya justru tengah melakukan penghematan besar-besaran dalam pengadaan barang dan jasa.

Dijelaskan Ketut, pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp 26,96 miliar untuk pengadaan 35.000 ekor ayam. Namun demikian, penetapan harga tidak serta merta membagi total anggaran dengan jumlah ayam dalam proses pengadaannya.

Sebagai informasi, harga Rp 770.000 per ekor ayam tersebut muncul dengan membagi total anggaran untuk pengadaan sebesar Rp 26,96 miliar yang dibagi dengan jumlah ayam yang dibeli sebanyak 35.000 ekor.

Baca juga: Biang Kerok Anjloknya Harga Telur Ayam Menurut Peternak

Menurut Ketut, sesungguhnya anggaran tersebut terdiri dari beberapa komponen kegiatan lain yang masuk dalam penganggaran tersebut. Adapun kegiatan tersebut antara lain pengadaan ayam lokal sebanyak 35.000 ekor senilai Rp 2,02 miliar.

Lalu hibah ayam produksi dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tahun 2020 senilai Rp 3,96 miliar. Terakhir yakni, penyelesaian sisa kontrak pekerjaan Program Bekerja Tahun 2019 senilai Rp 20,98 miliar di Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Tenggara.

Ketut menjelaskan, bahwa sejalan dengan adanya penghematan anggaran di Kementan, Ditjen PKH juga melakukan penghematan sebesar Rp 802 miliar, dari pagu semula Rp 2,022 Triliun menjadi Rp 1,21 Triliun.

"Dalam perencanaan Ditjen PKH Tahun Anggaran 2020 selalu mengacu pada rambu-rambu penghematan, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemotongan anggaran meliputi belanja perjalanan dinas," ujar Ketut dalam keterangannya, Selasa (5/5/2020).

Baca juga: Kasihan Peternak, Harga Telur Ayam di Kandang Sempat Rp 10.500 Per Kg

"Pertemuan-pertemuan dan belanja barang lainnya secara proporsional untuk mendukung prioritas kegiatan dan penanganan Covid-19 diantaranya untuk memfasilitasi bantuan sapi, kambing, domba, ayam dan babi kepada kelompok masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia," imbuh dia.

Rincian harga ayam versi Kementan

Secara rinci, Ketut menjelaskan, bahwa alokasi penggunaan anggaran digunakan untuk bantuan ayam lokal sebanyak 35.000 ekor dengan nilai Rp 2,02 miliar untuk peternak/Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) akan didistribusikan di 22 kabupaten (11 provinsi).

Beberapa komponen dalam pengadaan tersebut yaitu untuk UPTD dialokasikan di empat provinsi (Sumatera Barat, Riau, Bangka Belitung dan Gorontalo) dengan harga satuan per ekor Rp 55.525 dengan rincian:

 

Pengadaan ayam lokal sebanyak 35.000 ekor senilai Rp 2,02 miliar.
Hibah ayam produksi dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tahun 2020 senilai Rp 3,96 miliar.
Penyelesaian sisa kontrak pekerjaan Program Bekerja Tahun 2019 senilai Rp 20,98 miliar di Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Banjir Telur Infertil di Pasar, Peternak Minta Perusahaan Breeding Ditindak Tegas

Secara rinci, Ketut menjelaskan bahwa alokasi penggunaan anggaran sebagai berikut:

Bantuan ayam lokal sebanyak 35.000 ekor dengan nilai Rp 2,02 miliar untuk Peternak/Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) akan didistribusikan di 22 kabupaten (11 provinsi) dengan komponen pengadaan sebagai berikut:

Untuk UPTD dialokasikan di empat provinsi (Sumatera Barat, Riau, Bangka Belitung dan Gorontalo) dengan harga satuan per ekor Rp 55.525 dengan rincian:

  1. Ayam lokal umur empat minggu dan biaya distribusinya Rp 30.000
  2. Pakan 2,5 kg @Rp 7.000 per kg Rp 17.500 (selama 2 bulan)
  3. Obat-Obatan seharga Rp 1.500
  4. Bantuan biaya perbaikan kandang Rp 2.500
  5. Operasional (pendampingan dan bimbingan teknis) Rp 4.025

Baca juga: Pastikan Kebutuhan Pokok Aman, Kementan Perbaiki Alur Distribusi

Untuk kelompok peternak yang akan dialokasikan di tujuh provinsi (Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Bali, Aceh, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat) dengan harga satuan per ekor Rp 58.538 dan rincian penggunaannya sebagai berikut:

  1. Ayam lokal umur empat minggu dan biaya distribusinya Rp 30.000
  2. Pakan 2,5 kg @Rp 7.000 per kg = Rp 17.500 (selama 2 bulan)
  3. Obat-Obatan Rp 1.500
  4. Bantuan untuk pembuatan kandang Rp 4.400
  5. Operasional (CPCL, pendampingan dan bimbingan teknis) Rp 5.138

Hibah Ayam DOC (Sembawa dan Kampung Unggul Balitbangtan/KUB) produksi UPT. BPTU-HPT Sembawa kepada kelompok ternak senilai Rp 3,96 miliar dengan rata-rata harga satuan per ekor Rp 36.538 dan rincian penggunaannya sebagai berikut:

 

  1. Pakan 4,27 kg @Rp 7.000 = Rp 29.900 (selama 3 bulan)
  2. Obat-Obatan Rp 1.500
  3. Operasional (CPCL, pendampingan dan bimbingan teknis) Rp 5.138

Penyelesaian kontrak sisa pekerjaan kegiatan Bekerja tahun anggaran 2019 sebesar Rp 20,98 miliar di Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi tenggara. Anggaran tersebut dilaksanakan oleh BBVet. Denpasar untuk disalurkan ke Provinsi Gorontalo dan BPTU-HPT Denpasar ke Provinsi Sulawesi Tenggara.

Lebih lanjut, Ditjen PKH juga akan memberikan bantuan paket ternak babi kepada kelompok ternak sebanyak 550 ekor dengan total anggaran Rp 5,03 miliar, yang akan didistribusikan di Provinsi Papua, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Utara.

Baca juga: Kementan Perkirakan Produksi Beras Indonesia Surplus 6,4 Juta Ton

Menurut Ketut, satuan biaya paket bantuan antara wilayah Papua dengan di luar wilayah Papua tentu akan berbeda karena faktor geografis dan tingkat kesulitan dalam pendistribusian, termasuk alat angkut yang digunakan.

Adapun rincian satuan biaya dimaksud sebagai berikut:

Pengadaan Ternak Babi di wilayah Papua, dengan harga satuan paket pekerjaan per ekor Rp 13.115.000 meliputi: 

  1. Ternak babi dan distribusi Rp 10.000.000
  2. Pakan sebanyak 120 kg per ekor Rp 2.160.000 (selama 2 bulan)
  3. Biaya pembuatan kandang Rp 100.000 per ekor
  4. Operasional (CPCL, pendampingan dan bimbingan teknis) Rp 830.000

Pengadaan Ternak Babi di wilayah Non Papua, dengan harga satuan peket pekerjaan per ekor Rp 4.385.000

  1. Ternak babi dan distribusi Rp 3.000.000
  2. Pakan sebanyak 120 kg per ekor Rp 970.000 (selama 2 bulan)
  3. Biaya pembuatan kandang Rp 100.000 per ekor
  4. Operasional (CPCL, pendampingan dan bimbingan teknis) Rp 315.000

Baca juga: Minat Kerja Jadi TKI di Taiwan? Ini Kisaran Gajinya

Dengan demikian jumlah alokasi pengadaan babi dan komponen pendukungnya untuk di wilayah Papua sebanyak 300 ekor dengan nilai Rp 3,93 miliar dan di luar Papua sebanyak 250 ekor dengan nilai Rp 1,10 miliar, sehingga harga rata-rata paket bantuan pengadaan babi dan komponen pendukungnya senilai Rp 9.146.000 per ekor.

“Demikian penjelasan ini disampaikan untuk diketahui, yang pada prinsipnya kegiatan ini semua kami usulkan untuk membantu petani peternak pada situasi pandemik Covid-19," ucap Ketut. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Whats New
Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Whats New
Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Whats New
Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Whats New
Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Whats New
Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Whats New
Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Whats New
Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Whats New
BPDLH dan UNDP Luncurkan 'Catalytic Fund', Apa Itu?

BPDLH dan UNDP Luncurkan "Catalytic Fund", Apa Itu?

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Whats New
DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

Spend Smart
E-Commerce RI Sedang Landai, Sinergi TikTok dan Tokopedia Bakal Jadi Angin Segar?

E-Commerce RI Sedang Landai, Sinergi TikTok dan Tokopedia Bakal Jadi Angin Segar?

Whats New
Wamenkeu: Sektor Keuangan Berperan Besar Mendukung Penurunan Emisi

Wamenkeu: Sektor Keuangan Berperan Besar Mendukung Penurunan Emisi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com