JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi pandemi virus corona atau Covid-19 yang tak kunjung usai membuat beragam sektor investasi bergejolak.
Namun, bagaimana dengan profit mata uang kripto bitcoin (BTC) di masa pandemi Covid-19? Sejauh apa bitcoin mampu bertahan di tengah serangan wabah ini?
Business Development Manager Triv Jordan Simanjuntak mengatakan, selama situasi pandemi Covid-19, ada banyak instrumen investasi yang rontok.
Baca juga: Harganya Naik Terus, Perlukah Investasi Bitcoin?
Bahkan, beberapa aset memerlukan bailout dari pemerintah. Namun, ia menilai investasi bitcoin masih berpotensi mendulang profit di tengah kondisi tidak pasti saat ini.
“Tapi bitcoin disini terbukti merupakan salah satu aset yang aman dari ketidakpastian global atau safe haven asset. Jadi saya rasa bitcoin akan terus digemari oleh para investor dalam situasi seperti ini,” kata Jordan kepada Kompas.com, Selasa (12/5/2020).
Sementara itu, Jordan menilai pergerakan harga bitcoin di tengah kondisi ekonomi sulit, memang masih menarik.
Sejak Januari 2020, bitcoin mengalami kenaikan walau pada 13 Februari sampai 16 Maret 2020 sempat turun 56,37 persen.
“Namun saya rasa ini malah waktu (yang tepat) untuk membeli, karena setelah (16/3/2020 sampai hari ini) bitcoin telah naik sebesar 44,14 persen,” tambah dia.
Baca juga: Tembus Rp 150 Juta, Harga Bitcoin Bakal Terus Merangkak?
Pada Jumat (8/5/2020), harga bitcoin menyentuh Rp 150 juta dan merupakan harga tertinggi sejak Agustus 2019 lalu.
Jordan menilai ada banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan tersebut salah satunya adalah halving atau pemotongan nilai.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.