Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 12/05/2020, 09:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (12/5/2020).

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 4.618,6 atau turun 20,48 poin (0,44 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 4.639,1.

Sebanyak 90 saham melaju di zona hijau dan 130 saham di zona merah. Sedangkan 116 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 441,58 miliar dengan volume 400,58 juta saham.

Sementara mayoritas bursa saham Asia pagi ini juga bergerak di zona merah. Indeks Nikkei Tokyo turun 0,01 persen, indeks komposit Shanghai terkoreksi 0,12 persen, indeks Strait Times Singapura melemah 1,12 persen, dan indeks Hang Seng Hong Kong melorot 1,43 persen.

Baca juga: Warren Buffett Belum Tertarik Borong Saham, Kenapa?

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memproyeksikan IHSG bakal melemah seiring kekhawatiran munculnya gelombang kedua corona.

“Kelihatannya IHSG akan bergerak variatif dan melemah tipis. Faktor utamanya kalau kita lihat pasar ini lagi otimisme dengan pembukaan ekonomi pelonggaran lockdown, tapi seperti di AS, Eropa dan Inggris memang ada kekhawatiran yang timbul gelombang kedua Covid-19,” kata Hans.

Sementara di Wuhan China juga muncul laporan yang menyebut adanya kemunculan varian jenis baru dari virus Covid-19 usai pembukaan ekonomi dilakukan. Negara Korea Selatan juga mengalami hal serupa.

“WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) juga memperingatkan dunia bahwa pembukaan lockdown ini akan menyebabkan meningkatnya jumlah kasus. Itu terbukti dari banyak kasus baru yang meningkat,” tambah dia.

Di sisi lain, pelemahan indeks juga terdorong kekhawatiran pasar akibat data pengangguran AS yang kian naik dan diproyeksikan akan terus bertambah. Hans menyebut keterbukaan AS dengan angka pengangguran menunjukkan peningkatan 16 persen sejak kemunculan Covid-19. Menteri keuangan AS juga memproyeksikan akan terjadi kenaikan 25 persen tingkat pengangguran.

“Pasar semakin khawatir usai Menteri Keuangan AS gelombang pengangguran kemungkinan akan naik 25 persen,” tambah dia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+