KOMPAS.com - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, pemerintah akan memberi bantuan kepada petani yang sawahnya terdampak banjir melalui asuransi tani.
“Bagi petani yang memiliki asuransi tani, pemerintah akan memberi kompensasi senilai Rp 6 juta per hektar. Sedangkan untuk petani yang tidak memiliki asuransi, akan diusulkan pemberian bibit gratis,” kata Sarwo, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut Sarwo mengatakan, jumlah kompensasi tersebut merupakan hasil kalkulasi kebutuhan petani untuk melakukan budi daya lahan, mulai dari pengolahan lahan serta pembelian benih dan pupuk.
“Mengingat cuaca yang tidak menentu, kami terus mendorong petani mengasuransikan lahannya sebelum tanam. Ini agar lebih aman dan nyaman dalam usaha taninya,” kata Sarwo.
Baca juga: Tanggulangi Kerugian Petani Akibat Faktor Alam, Kementan Galakkan Program AUTP
Salah satu daerah yang sawahnya terdampak banjir adalah Desa Gubungan Cibeureum, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak.
Akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Rabu (13/5/2020) sore hingga malam, Sungai Cibeurem dan Sungai Jamlaung meluap.
Ratusan hektar sawah di daerah tersebut pun terendam sejak Kamis (14/5/2020).
Kepala Desa Gubugan Cibeureum Mumuh Mahmudin mengatakan, sawah-sawah yang terendam sedang memasuki masa panen
Baca juga: Ada AUTP, Kini Petani Padi Tidak Lagi Khawatir Gagal Panen
“Jumlah kerugian belum dapat kami prediksi. Yang pasti menyebabkan ratusan hektar sawah gagal panen,” kata Mumuh.
Tak hanya sawah, banjir juga merendam jalan poros desa, serta 273 rumah.
“Ada empat kampung yang terendam banjir, yakni Kampung Cidadap, Jamlaung, Bongkok, dan Lembur Lojor,” kata Mumuh.
Padahal menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kabupaten Lebak merupakan salah satu wilayah penyangga pangan dan kawasan pertanian nasional.
Baca juga: Pengamat Asuransi Apresiasi Program AUTP Kementan
“Saya ingin lokasi ini diperbaiki dan kembali difungsikan sebagai lahan pertanian untuk sumber kehidupan masyarakat sekitar,” kata Syahrul.
Untuk mengatasinya, Kementan pun telah menyiapkan bantuan mitigasi.
“Pemerintah akan menyiapkan upaya pompanisasi. Jika di sawah masih terdapat genangan, pemerintah daerah (pemda) dapat berkoordinasi untuk menyiapkannya,” kata Sarwo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.