Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-pelonggaran PSBB, Menperin Targetkan Industri Manufaktur Pulih dalam 3 Bulan

Kompas.com - 19/05/2020, 13:21 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya akan memacu industri manufaktur yang paling terdampak oleh pandemi virus corona (Covid-19) saat status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dicabut.

"Setelah nanti kita akan melonggarkan pembatasan dan mungkin pada saatnya nanti virus corona sudah keluar dari Bumi Pertiwi maka industri-industri suffer atau sangat berat terdampaknya ini bisa pulih lebih cepat," katanya dalam konferensi virtual, Selasa (19/5/2020).

"Tentu upaya kita ini bisa mengawal ekonomi Indonesia yang di dalamnya terdapat industri manufaktur bisa menjadi ekonomi yang pulih lebih cepat dibanding negara-negara yang menjadi kompetitor kita," lanjut Agus Gumiwang.

Baca juga: New Normal, Pemerintah Pastikan Tak Ada Pelonggaran PSBB dalam 2 Pekan ke Depan

Dia menargetkan, tiga bulan industri manufaktur akan mulai pulih usai pelonggaran PSBB nanti.

"Harapannya, dalam waktu tiga bulan setelah PSBB berakhir atau dicabut, kami menargetkan PMI dan mendorong agar bisa kembali pada level 51,9 di mana level itu terjadi pada Februari 2020," ucapnya.

Negara-negara seperti India dan Bangladesh, lanjut Menperin, saat ini tengah mengebut kegiatan pembangunan industri manufaktur sehingga Indonesia tidak mau tersalip oleh kedua negara tersebut.

"India, Bangladesh sekarang lagi giat-giatnya membangun industri manufaktur. Kita harapkan ketika kita nanti melakukan pelonggaran-pelonggaran atau pengurangan dari pembatasan, industri kita bisa membantu perekonomian pulih lebih cepat," ujarnya.

Baca juga: PLN Tengah Matangkan Skenario New Normal

Menperin berpendapat, selama diberlakukannya bekerja dari rumah (work from home/WFH), justru membuat pekerjaan lebih efisien dan efektif.

"Kami menyadari, saat ini adalah momentum yang tepat untuk menggulirkan semangat kita dalam membangkitkan industri manufaktur. Dalam waktu tiga bulan ini kita telah belajar menyesuaikan aktivitas bisa dilaksanakan lebih efisien dan efektif. Jujur saja beberapa dari kita semua melakukan WFH. Dari berbagai macam studi, WFH ini tidak mengurangi output, malah lebih efisien dan efektif," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com