"Singapura itu lebih dari 100 persen dari debt to GDP-nya. Begitu juga dengan Amerika, malah kita enggak tahu lagi berapa besar," kata dia.
Luhut mengatakan, utang pemerintah Indonesia terhadap PDB akan mencapai 32 persen hingga akhir 2020. Dia bilang, utang pemerintah merupakan utang produktif. Ia meminta kepada para ekonom yang mengkritik utang negara untuk memberikan informasi tepat kepada masyarakat.
"Saya ini tentara, jadi belajar juga dari anak-anak muda yang ngerti. Jadi kita jangan enggak ngerti juga, bodoh-bodohin rakyat kita ngutang enggak benar. Utang kita itu produktif," ucapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, memastikan Luhut Pandjaitan siap berdebat Rizal Ramli.
Terkait dengan hal itu, pihak Kemenko Kemaritiman dan Investasi telah mengundang Rizal Ramli melalui pesan singkat untuk hadir dalam debat tersebut.
Sebelumnya Rizal Ramli menantang para menteri ekonomi Jokowi untuk mundur jika kalah dalam debat pada 24 Juni 2020. Sebaliknya, jika dirinya kalah, bakal berhenti mengkritik pemerintah.
Sementara menanggapi permintaan Rizal Ramli, menurut Jodi, tawaran tidak akan mengkritik kabinet pemerintahan Presiden Jokowi masih kurang sepadan dengan apa yang diminta kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca juga: Luhut Soal Diskusi dengan Dosen UI: Tidak Ada yang Menang atau Kalah
"Terus, kalau di sini dituntut mundur, di sana apa yang setimpal? Masa cuma berhenti mengkritik? Harus yang bombastis juga dong," ujar Jodi kepada Kompas.com, Rabu (10/6/2020).
Jodi juga mengatakan, permintaan Rizal Ramli untuk menghadirkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam debat tidak akan diikuti.
"Ya, masa kami juga harus ngaturin semua tuntutannya, ngumpulin satu kabinet, kan pada sibuk. Emangnya enggak ada kerjaan," ketusnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.