Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Turunkan Batas Atas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 1 Persen

Kompas.com - 18/06/2020, 18:46 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, kinerja perekonomian hingga akhir tahun diproyeksi akan tumbuh di kisaran minus 0,4 persen hingga 1 persen.

Angka tersebut jauh lebih rendah dari proyeksi perekonomian skenario berat yang sebelumnya sempat dia sebutkan, di mana perekonomian masih bisa tumbuh 2,3 persen hingga akhir tahun.

Bendahara Negara itu menjelaskan, penurunan batas proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun menjadi 1 persen dilakukan dengan pertimbangan kontraksi akan terjadi cukup dalam pada kuartal II tahun ini.

Baca juga: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi 4,5 hingga 5,5 Persen di 2021 jika...

"Outlook proyeksi -0,4 persen ke 1 persen. Untuk batas atas kami turunkan 2,3 persen ke 1 persen, revisi agak turun karena kami melihat kontraksi cukup dalam di kuartal kedua," jelas Sri Mulyani ketika melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis (18/6/2020).

Dia pun menjelaskan, berbagai lembaga juga melakukan revisi atas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank Dunia yang sebelumnya memproyeksi Indonesia masih tumbuh 2,5 persen hingga akhir tahun, merevisi menjadi 0 persen.

Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) pun telah melakukan revisi atas pertumbuhan ekonomi RI hingga akhir tahun di kisaran -3,9 persen hingga -2,8 persen.

Adapun Bank Pembangunan Asia (ADB) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi RI dari 2,5 persen menjadi minus 1 persen hingga akhir tahun.

"IMF pada April masih memproyeksi di kisaran 0,5 persen kemungkinan Juli akan revisi lagi," ujar dia.

Baca juga: BI Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 0,9-1,9 Persen Pada 2020

Sebelumnya, pada kesempatan terpisah Sri Mulyani sempat memaparkan pemerintah saat ini terus bekerja keras dalam menahan dampak negatif pandemi virus corona (Covid-19) terhadap perekonomian.

Langkah-langkah tersebut meliputi stimulus dan dorongan serta kebijakan insentif yang dilakukan untukmenjaga dan memulihkan dari sisi permintaan sepertu konsumsi, investasi dan eskpor, serta dari sisi supply atau produksi.

Bendahara Negara itu pun memaparkan, dengan langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah harapannya hingga akhir tahun kinerja perekonomian masih bisa terjaga di zona positif.

"Dengan langkah tersebut pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi tahun 2020 dapat dicegah untuk tidak merosot secara taham dan masih dapat dipertahankan pada zona positif," jelas Sri Mulyani ketika membacakan tanggapan pemerintah atas tanggapan fraksi-fraksi pada Rapat Paripurna DPR RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com