Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: 7 dari 10 Masyarakat Ekonomi Bawah Mengalami Penurunan Pendapatan

Kompas.com - 22/06/2020, 14:40 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pandemi virus corona (Covid-19) membawa dampak penurunan pendapatan masyarakat.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan BPS penurunan pendapatan terjadi di seluruh lapisan masyarakat dari bawahb hingga atas.

Namun demikian, penurunan yang paling dalam terjadi pada penududk berpendapatan rendah atau di ksaran 1,8 juta per bulan.

"Pada penduduk pendapatan rendah, tujuh dari 10 orang (70,53 persen) berpendapatan rendah menurun pendaptannya, sementara menengah ke atas tiga dari 10 (30,34 persen)," ujar Suhariyanto ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (22/6/2020).

Baca juga: BPS: Ekonomi RI Bakal Alami Kontraksi di Kuartal II 2020

"Artinya dampak Covid-19 lebih dalam ke masyarakat berpendapatan rendah, karena pendapatan mereka berkurang, maka pola konsumsi berkurang," jelas dia.

Dalam bahan paparannya Suhariyanto menjelaskan terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat.

Menurut Suhariyanto, meski tidak ada pengurangan konsumsi terhadap produk makanan dan kesehatan, namun ada kemerosotan konsumsi untuk BBM hingga tranpsortasi umum.

Di sisi lain, ada kenaikan pengeluaran untuk pulsa dan paket data.

"Jadi ada sektor-sektor yang mengalami kemunduran tapi ada yang mengalami gain," jelas dia.

Suhariyanto pun menyatakan, perekonomian RI pada kuartal II tahun ini bisa dipastikan bakal mengalami kontraksi.

Dia pun memaparkan beberapa indikator kinerja prekonomian sepanjang kuartal II-2020 yang jauh lebih buruk jika dibandingkan dengan kuartal-2020 yang telah mengalami tekanan.

Baca juga: BPS: Dampak Covid-19 ke Pariwisata dan Transportasi Luar Biasa...

Misalnya saja terjadi kemerosotan penjualan mobil yang mencapai 93,21 persen, kemudian penjualan motor juga mengalami kontraksi hingga 79,31 persen.

"Jadi dalam sekali, demikian juga dengan impor bahan baku. Untuk PMI (Purchasing Managers Index) manufaktur Indonesia meski ada kenaikan sedikit pada Mei di 28,6 masih jauh dari 50, di mana itu angka yang diinginkan," ujar dia.

Lebih lanjut dirinya pun menjelaskan, dari segi pengeluaran, kinerja perekonomian RI di kuartal II juga menunjukkan situasi yang muram.

Misalnya saja dari sisi jumlah penumpang angkutan udara pada kuartal I-2020 kontraksi sudah terjadi namun masih di kisaran 13,62 persen.

Adapun pada posisi saat ini, di kuartal II, angka tersebut sudah merosot lebih dalam di kisaran 87,91 persen.

Pengeluaran pemerintah pun menunjukkan kinerja yang suram. Meski pada kuartal I belanja pegawai masih meningkat, namun untuk belanja barang sudah mengalami kontraksi sebesar 6,12 persen.

"Sedangkan di kuartal II ini baik belanja pegawai dan barang atau modal kontraksinya lebih dalam. Tapi untuk realisasi bansos lebih bagus dari kuartal I karena pemerintah memang berkomitmen meningkatkan perlindungan sosial," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com