Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker: Pada Prinsipnya TKA China Diizinkan Garap Proyek Strategis Nasional

Kompas.com - 26/06/2020, 13:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, tenaga kerja asing (TKA) asal China diizinkan masuk ke Indonesia untuk menggarap proyek-proyek strategis nasional (PSN) milik pemerintah.

"Pada prinsipnya TKA itu diizinkan untuk jenis usaha yang merupakan proyek strategis nasional (PSN)," katanya ditemui di Jakarta, Jumat (26/6/2020).

Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkum HAM) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia, para TKA China harus mengikuti regulasi yang ada.

Baca juga: Menaker: Kedatangan TKA Bisa Buka Kesempatan untuk Tenaga Kerja Lokal

"Sesuai dengan Permenkum HAM Nomor 11 Tahun 2020. Mereka harus mengikuti protokol kesehatan, mereka harus di karantina di negaranya selama 14 hari. Begitu sampai di Indonesia, harus dilakukan karantina juga," ujarnya.

Ida memastikan pengetatan pengawasan terhadap ketenagakerjaan asing yang ada di Indonesia. Dengan memeriksa segala dokumen kesehatan dan juga dokumen keimigrasian.

"Kami akan melakukan pengawasan terkait dengan protokol kesehatan mereka dan juga terkait dengan syarat-syarat keimigrasian. Sekali lagi, ini dasarnya adalah Permenkum HAM yang memang ada proyek-proyek strategis nasional yang membutuhkan TKA dan harus dilaksanakan," kata Menaker.

Baca juga: Jubir Luhut: 500 TKA China Dibutuhkan untuk Mempercepat Pembangunan Smelter

Sejak Selasa (23/6/2020) malam, masyarakat Indonesia khususnya yang ada di Sulawesi Tenggara tengah dibuat jengkel dengan kedatangan ratusan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke wilayahnya.

Sebanyak 152 TKA China mendarat di Sulawesi Tenggara melalui Bandara Haluoleo pada pukul 20.30 Wita.

Mereka datang menggunakan sebuah pesawat carteran, yakni Lion Air JT 3771. Kedatangan mereka pun dicegat oleh banyak kalangan pendemo yang menyerukan menolak kehadiran TKA China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com