Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maybank Indonesia Yakin Pangsa Pasar Syariah Masih Menjanjikan

Kompas.com - 02/07/2020, 20:02 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Maybank Indonesia memastikan pangsa pasar keuangan Syariah masih menarik di masa pandemi Covid-19. Seperti yang diketahui, pandemi Covid-19 membawa tantangan yang nyata pada ekonomi dan aktivitas bisnis Syariah di Indonesia.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, potensi pengembangan perbankan Syariah di Indonesia sangat menjanjikan. Dalam kondisi pasar yang melemah akibat pandemi global, perbankan Syariah masih tetap dapat memberikan kontribusi dalam perekonomian nasional.

“Saya lihat banyak gebrakan dan pembentukan istitusi syariah ini diharapkan membawa perubahan mendasar bagi petumbuhan industri syariah. Gebrakan kami cukup agresif dari tahun 2014 yang masih nol, kini menjadi 20 persen dari pembiayaan Maybank, jadi ada 20 persen profitnya yang sudah halal,” ujar Taswin, melalui video konferensi, Kamis (2/7/2020).

Baca juga: Pengusaha Minta Restrukturisasi Kredit Diperpanjang Lebih dari 1 Tahun

Taswin mengatakan, pertumbuhan bisnis syariah pada tahun 2019 berada pada tingkat 8 persen. Sementara itu, pemerintah memproyeksikan pangsa pasar keuangan Syariah meningkat menjadi 20 persen pada tahun 2023-2024 mendatang.

Target tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku industri perbankan Syariah, terutama Maybank Indonesia.

“Untuk dapat merealisasikan kontribusi dan perannya, perbankan Syariah membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai seperti diantaranya regulasi, kesiapan teknologi, investasi sumber daya guna melakukan penetrasi pasar dan penyediaan solusi keuangan berbasis Syariah yang menjawab kebutuhan masyarakat dan tantangan bisnis saat ini,” kata dia

Sejak tahun 2014, Maybank Indonesia telah menjalankan strategi Shariah First, dan memberi kontribusi 20 persen terhadap aset Maybank Indonesia.

Baca juga: Selain Indonesia, Ada 6 Negara Lain yang Naik Kelas Menurut Bank Dunia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com