Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog: Beras Bantuan dari Pemerintah Kelas Premium

Kompas.com - 02/07/2020, 20:18 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog menjamin beras bantuan dari pemerintah yang disalurkan pihaknya untuk masyarakat di kawasan Jabodetabek telah melalui tahap quality control yang sangat ketat.

Pengecekan tersebut meliputi kualitas warnanya, baunya, bebas kutu dan lainnya.

“Bahkan pernah ada kasus 50 ton beras di-reject setelah tidak lolos proses QC Bulog karena memang tidak layak untuk diberikan," ujar Direktur Operasi Bulog, Tri Wahyudi Saleh dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/7/2020).

Baca juga: Kekayaan Jeff Bezos Melonjak Lagi, Tembus Rp 2.526 Triliun

"Jadi memang bukan sembarang beras seperti yang ramai diberitakan sebelumnya, seperti beras raskin yang dibagikan. Jadi benar-benar beras premium bukan medium," sambungnya.

Kualitas beras yang disalurkan Bulog itu pun diakui oleh salah satu warga RT 01, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat bernama Desi.

"Berasnya bagus tidak berkutu dan tidak hancur, dari warna juga putih tidak keruh dan tidak hitam,” kata dia.

Hal senada pun diungkapkan warga lainnya bernama Azis Ajiantoro. Dia berharap bantuan beras premium dapat kembali diberikan kepada warganya.

Baca juga: 7 Langkah Pemerintah Tekan Jumlah Pengangguran Selama Pandemi

"Sebagai pengurus RW saya lebih membutuhkan beras karena beras mudah dibagi dan juga untuk penyimpanan awet, bisa lumayan lama. Karena beras itu disimpan lebih mudah kita masak walaupun kekurangan tidak bisa membeli sembako kita masak pakai garam jadi bisa makan,” ucap dia.

Adapun beras premium yang telah disalurkan Bulog pada tahap pertama yang dilaksanakan pada 5-22 Mei 2020 dengan total beras 36.440 ton untuk 1.457.612 penerima.

Sedangkan di tahap kedua, disalurkan pada periode 1-15 Juni 2020 sebanyak 1.861.856 paket dengan total beras sebanyak 46.546 ton.

Baca juga: Bulog Serap 700 Ton Beras Petani Sepanjang Semester I 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com