Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koperasi Diajak Tangkap Peluang Baru di Tengah Covid-19

Kompas.com - 09/07/2020, 07:40 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan mengatakan, pandemi Covid-19 merupakan kondisi yang sangat berat bagi seluruh pelaku usaha.

Ini termasuk koperasi. Untuk itu, dia mengajak para pelaku koperasi, khususnya yang bergerak di sektor riil, untuk melihat celah atau peluang lain yang bisa dimanfaatkan.

"Ada celah dan peluang yang bisa dimanfaatkan. Saat ini, impor produk luar sangat jauh menurun. Kekosongan-kekosongan itu seharusnya bisa menjadi peluang untuk kita, untuk mengisinya dengan produk-produk UMKM kita," ujar Rully dalam siaran pers, Kamis (9/7/2020).

Baca juga: Pemerintah Siapkan Stimulus untuk Koperasi

Rully menuturkan, atas kondisi tersebut pemerintah pun tidak hanya tinggal diam. Misalnya saja seperti di Kementerian Koperasi, saat ini pihaknya tengah memperkuat Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM untuk mendukung kinerja koperasi di tengah Covid-19.

"Kita mendapat dana dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 1 triliun, yang dikelola LPDB khusus untuk memperkuat koperasi dan para UKM yang menjadi anggota koperasi," jelasnya.

Sementara itu, Dirut LPDB KUMKM Supomo menegaskan bahwa pihaknya siap mendampingi pelaku koperasi untuk menentukan skema pembiayaan yang pas dalam kondisi seperti sekarang ini.

Adapun hal ini dilakukan, kata dia, karena setiap koperasi pasti memiliki masalah yang tentu berbeda-beda dan harus dibantu.

"Kita harus jemput bola. Semua masalah pasti bisa kita diskusikan dan pasti ada jalan keluar," katanya.

Baca juga: Pantau Penyerapan Dana PEN unutk Koperasi dan UMKM, Teten Buka Hotline

Ia juga menjelaskan apabila ada koperasi yang ahli dalam membuat produk, harus juga ahli dalam memasarkan produknya.

"Oleh karena itu, saat seperti ini, harus ada pemikiran baru untuk memproduksi sesuatu yang baru, yang dibutuhkan oleh pasar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com