Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Menyelamatkan Bisnis Waralaba di Tengah Pandemi

Kompas.com - 15/07/2020, 10:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat

RASANYA tidak ada satu pun bisnis yang tidak terdampak oleh pandemi Covid 19. Jika ada yang terdampak positif, lebih banyak yang berakibat negatif. Bisnis waralaba adalah salah satunya yang terpukul keras akibat pandemi ini.

Berita mengenai tutupnya sejumlah gerai, terutama di mal, hingga mencapai puluhan cabang, merebak. Penutupan gerai dibarengi dengan merumahkan pegawai, menjadi dampak turunan selanjutnya. Waralaba yang kebanyakan bergerak dalam bidang food and beverages (F & B) menjadi tidak berdaya.

Jika sejumlah perusahaan waralaba besar masih bisa bertahan dengan kekuatan modalnya, berbeda cerita dengan waralaba nasional yang bermodal menengah hingga pas-pasan.

Seorang pewaralaba (franchisor) nasional misalnya berkisah bagaimana nasib bisnis waralaba yang sebelum pandemi masih sempat ekspansi dengan membuka sejumlah gerai di berbagai tempat, mal dan destinasi wisata. Bahkan sempat memperpanjang kontrak sewa di sebuah mal di Jakarta selama setahun di awal 2020.

Baca juga: Pemegang Waralaba Pizza Hut Terbesar di AS Terancam Bangkrut

Belum sempat mengecap manisnya keuntungan, virus Covid-19 merebak ke seluruh Indonesia. Kontrak setahun di mal serasa menguap begitu saja. Tidak bisa beroperasi dan tutup. Hanya dalam waktu tiga bulan sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020, 80 gerai ditutup sementara atau selamanya.

Mal yang kini telah dibuka pun ternyata belum cukup untuk mengembalikan pengunjung ke sediakala. Pengunjung sepertinya masih takut untuk membeli atau makan di tempat, atau daya beli yang sedang merosot.

Sang pewaralaba pun mengaku pusing tujuh keliling. Tidak menyangka dampak Covid-19 yang luar biasa dahsyat dan meluluhlantakan bisnis yang telah dibangun belasan tahun hanya dalam tiga bulan saja.

Melihat kondisi demikian, lalu apa yang mesti dikerjakan?

Pewaralaba itu kembali berkisah. Dalam tiga bulan pertama sejak bulan Maret 2020 lalu, arus kas perusahaan menjadi fokus utama, terutama yang berkaitan dengan pembayaran gaji dan persiapan THR Lebaran pada waktu itu.

Bisa dibilang tidak ada keuntungan tersisa untuk para terwaralaba (franchisee), selain harus menombok bayar gaji karyawan dan THR.

Karyawan yang terbilang senior karena loyalitas bekerja, mati-matian dipertahankan, dengan gaji minimal. Karyawan yang lain, sementara dirumahkan. Sebagian gerai yang tidak terselamatkan, karyawan terpaksa diberhentikan.

Kas perusahaan selaku pewaralaba merosot hingga 40% dari kondisi aman. Penerimaan royalti nyaris nol karena tidak ada penjualan. Apalagi franchise fee, karena tidak ada lagi pembukaan gerai. Virus Covid-19 benar-benar telah menggerogoti sendi-sendi kehidupan perusahaan.

Ketika PSBB mulai dilonggarkan dan sebagian gerai bisa dibuka kembali, ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Sang pewaralaba kembali memutar otak untuk mempertahankan kelangsungan usaha.

Jika dalam teori, sejumlah pakar mengemukakan perlunya mengubah atau memodifikasi model bisnis, hal itu mulai dilakukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com