Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM Masuk Ekosistem Digital, Pengajuan Pinjaman Hanya Butuh Waktu 15 Menit

Kompas.com - 17/07/2020, 17:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, masuknya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ke dalam ekosistem digital akan semakin memudahkan proses pengajuan pinjaman modal di perbankan.

Pasalnya, telah terdatanya UMKM ke dalam sistem tersebut sehingga memudahkan perbankan untuk menyalurkan pinjaman modal. Apalagi prosesnya hanya membutuhkan waktu 15 menit dari pengajuan hingga persetujuan.

"Program ini akan menyeleraskan program mitra UMKM kepada ekosistem digital berbasis nasabah yang dimiliki Himbara. Keselarasan data ini akan memudahkan dan mempercepat proses pengajuan dan persetujuan kredit UMKM hanya dalam waktu 15 menit," katanya dalam acara launching Digital Kredit UMKM (DigiKu) secara virtual, Jumat (17/7/2020).

Baca juga: Luhut: Penyerapan Permodalan UMKM Masih Rendah

Luhut menyebut, terdapat 1 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital dengan total pinjaman senilai Rp 4,2 triliun yang akan disalurkan. Menurutnya, fasilitas pinjaman tersebut bisa bertambah. 

Terkait dengan penyaluran pinjaman tersebut, pemerintah bersama Himpunan Bank Negara (Himbara) meluncurkan program Digital Kredit UMKM (DigiKu) ini.

"Program DigiKu sekali lagi menjadi sebuah bukti nyata keberpihakan Himbara kepada pelaku UMKM. Kita semua berharap, dengan diluncurkan program ini UMKM di seluruh pelosok negeri dapat merasakan manfaatnya," ujarnya.

Sementara dalam acara yang sama, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki memastikan adanya DigiKu akan mendukung peningkatan digitalisasi UMKM.

"Saya kira DigiKu akan sangat mendukung program digitalisasi UMKM. Kita tahu evaluasi bisnis ekonomi digital di tahun 2025 bisa mencapai 135 miliar dollar AS. Jadi ini besar sekali. Dan saat ini yang UMKM bisa bertahan bahkan tumbuh adalah UMKM yang sudah terhubung ke sistem digital," ucap Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

Whats New
Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com