Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Pastikan Bakal Bayar KIK EBA Mandiri GIAA01

Kompas.com - 27/07/2020, 16:59 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memastikan untuk tetap memenuhi kewajiban pembayaran KIK EBA ditengah kondisi sulit pandemi Covid - 19.

Hal ini sehubungan dengan pengumuman yang disampaikan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai penghentian sementara perdagangan efek Efek Beragun Aset (EBA) Mandiri GIAA01.

Penghentian ini sebagai tindak lanjut dari penundaan pembayaran EBA periode Juli 2020 ditengah tekanan likuditas Perseroan sebagai dampak kondisi pandemi Covid-19 ini.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, sebagai bentuk keseriusan atas komitmen tersebut, Garuda Indonesia telah melakukan pembayaran sebagian kewajiban pokok EBA kelas A beserta hasil investasi EBA kelas A periode Juli 2020 yang disesuaikan dengan kondisi likuiditas Perseroan saat ini.

Baca juga: Hingga Juli 2020, Utang Garuda Indonesia Rp 32 Triliun

"Pendapatan Perseroan turun hingga 90 persen sebagai imbas dari penurunan demand layanan penerbangan dan kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat maupun penerbangan di masa pandemi, salah satunya dengan adanya penutupan layanan penerbangan umrah sejak Maret 2020 lalu", jelas Irfan melalui siaran media, Senin (27/7/2020).

Mengacu pada Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Mandiri GIAA01 Surat Berharga Hak Atas Pendapatan Penjualan Tiket mengenai pemenuhan kewajiban pembayaran EBA, maka pembayaran sisa pembayaran EBA periode Juli 2020 dapat diselesaikan selambat - lambatnya dalam jangka waktu 90 hari.

Lebih lanjut, Garuda Indonesia juga juga sudah melakukan pembicaraan dengan para pemegang EBA melalui PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) selaku manajer investasi, terkait rencana penyelesaian sisa kewajiban pembayaran KIK EBA periode Juli 2020 tersebut.

"Di tengah berbagai tekanan kinerja yang dihadapi Perseroan, kami meyakini Garuda Indonesia akan dapat terus bertahan melewati masa yang sangat menantang bagi industri penerbangan saat ini," tegas Irfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com