Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Alasan Investor Lebih Pilih Vietnam Ketimbang Indonesia

Kompas.com - 04/08/2020, 13:41 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, saat ini masih terdapat beberapa hambatan yang ditemui untuk menggenjot realisasi investasi nasional.

"Dari kondisi obyektif yang ada kita kalah dengan beberapa negara. Seperti vietnam," kata Kepala BKPM, Bahllil Lahadalia, dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (4/8/2020).

Bahlil menyebutkan, setidaknya ada 3 faktor yang mengakibatkan realisasi investasi terhambat. Pertama, mahalnya harga tanah di Indonesia ketimbang negara lain.

Baca juga: Tak Cuma Vietnam, Kamboja Juga Akan Kalahkan RI dalam Investasi Asing

Berdasarkan data BKPM, rata-rata harga tanah di Indonesia berada di kisaran 225 dollar AS atau Rp 3,17 juta per meter persegi.

Angka tersebut jauh lebih mahal dibandingkan Thailand sebesar Rp 3,03 juta per meter persegi, atau bahkan Vietnam yang hanya mencapai Rp 1,27 juta per meter persegi.

"Tanah saya mengatakan, memang kita mahal, Rp 3 juta sampai Rp 4 juta per meter (persegi), di negara lain kecil sekali," ujar Bahlil.

Kemudian, rata-rata upah minimum pekerja Indonesia mencapai Rp 3,93 juta per bulan. Sementara rata-rata upah minimum di Malaysia sebesar Rp 3,89 juta dan yang paling rendah, Vietnam, hanya mencapai Rp 2,64 juta.

Terakhir, Bahlil juga menyoroti proses birokrasi di pemerintahan saat ini. Menurutnya, masih kompleksnya proses birokrasi di level pemerintah daerah maupun pusat, menghambat penyelesaian investasi pelaku usaha.

"Kalahnya kita itu di 3 hal saja. Birokrasi, kemudian tanah, dan upah," katanya.

Baca juga: BKPM Bandingkan Urus Investasi di Vietnam dan RI, Apa Bedanya?

Untuk mengatasi hal-hal tersebut, berbagai upaya tengah dilakukan oleh pemerintah.

Salah satunya melalui pembuatan kawasan industri di Batang, Jawa Tengah. Melalui kawasan tersebut, calon investor dapat menemukan tanah dengan harga yang lebih murah.

"Harga tanahnya pasti lebih murah dari Vietnam. Judul yang kita kembangkan disana silahkan datang asalkan serius, harga tanahnya terjangkau," tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com