Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sah, Darmin Nasution Jadi Komisaris Utama Smartfren

Kompas.com - 14/08/2020, 14:48 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Darmin Nasution sah ditunjuk sebagai Komisaris Utama atau Presiden Komisaris Smartfren.

Direktur Utama Smartfren Merza Fachys berharap masuknya Darmin bisa menjaga keberlangsungan dan memperkuat jalannya Smartfren jauh lebih berkembang lagi.

"Dengan hadirnya Presiden Komisaris yang baru yaitu bapak Darmin Nasution kita harapkan dengan segala prestasinya bisa mengembangkan perseroan ke depan," ujarnya usai melakukan RUPST Smartfren yang disiarkan secara virtual, Jumat (14/8/2020).

Baca juga: Ditanya Siapa Menteri Paling Ngeyel, Darmin Sebut 3 Kisi-kisinya

Menurut dia, Gandi Sulistiyanto yang sebelumnya telah menjabat sebagai Presiden Komisaris Smartfren masih tetap berada di direksi dengan menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris.

"Bapak Gandi Sulistiyanto Presiden Komisaris kita sebelumnya, selanjutnya akan terus bersama kita menjadi wakil presiden komisaris. Dengan demikian kita yakini tim kita bisa lebih kuat mulai hari ini dan seterusnya," katanya.

Di samping itu mengenai pertumbuhan pendapatan yang berhasil didapatkan oleh Smartfren pada tahun 2019, Merza mengakui didorong dengan adanya kenaikan dari jumlah pelanggan. Apabila pada tahun 2018 jumlah pelanggan sebanyak 12,3 juta, di tahun 2019 naik menjadi 23,5 juta pelanggan.

Sementara untuk pendapatan Smartfren pun juga tumbuh, apabila tahun 2018 tercatat sebanyak Rp 5,490 miliar kini di tahun 2019 meningkat menjadi Rp 6,988 miliar.

"Ada kenaikan yang terjadi sebesar 27 persen untuk pendapatan," katanya.

Berikut jajaran komisaris Smartfren:

Presiden Komisaris: Darmin Nasution
Wakil Komisaris: Gandi Sulistiyanto Soeherman
Komisaris Independen: Sarwono Kusumaatmadja
Komisaris Independen: Reynold Manahan Batubara

Baca juga: Karier Darmin Nasution, Dulu Urus Ekonomi Negara, Kini Masalah Pupuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com