JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Akhmad Akbar Susamto memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali minus di Kuartal III 2020. Di Kuartal II 2020 sendiri pertumbuhan ekonomi RI minus hingga 5,32 persen.
Namun, lanjut Akhmad pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal III tak akan seburuk di Kuartal II 2020.
“Kecuali, ada yang luar biasa terjadi terkait pandemi ini. Kan triwulan III ini artinya Juli, Agustus, September, nah itu belum selesaikan, saya hanya bisa bayangkan Juli sampai Agustus, besok enggak tahu,” ujar Akhmad dalam diskusi daring pada Rabu (19/8/2020).
Baca juga: Daftar 14 Negara yang Masuk Jurang Resesi Ekonomi
Kendati begitu, Akhmad belum bisa memperkirakan kondisi perekonomian RI di Kuartal III akan minus berapa.
Meski demikian, lanjut Akhmad, kondisi perekonomian Indonesia di periode tersebut akan masuk ke jurang resesi.
“Kemudian pemerintah akan mengumumkan, ‘yaudah kita akan mengalami resesi’. Sebenarnya mereka (pemerintah) sudah siap-siap (resesi) kok, semua orang sudah mengerti, cuma yang enggak tahu angkanya berapa,” kata dia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Akhmad menyarankan agar anggaran belanja pemerintah dialokasikan untuk hal yang bisa menggerakan daya beli masyarakat.
“Jangan anggap ini hanya bisnis as usual, alokasikan belanja-belanja yang bisa mengangkat perekonomian kita. Kira-kita gitu lah. Atau kalau sudah dialokasikan cepetan dibelanjakan, supaya kita bisa membantu perekonomian tetap berjalan,” ucap dia.
Diketahui, negara yang mengalami resesi ekonomi makin bertambah. Tak pandang bulu, negara maju hingga negara tetangga dengan populasi penduduk luar biasa tak bisa selamat dari jurang resesi.
Baca juga: Ini 10 Negara Jatuh Resesi akibat Pandemi, Bagaimana dengan Indonesia?
Kini, sudah 14 negara mengonfirmasi terjadinya resesi. Resesi dapat diartikan sebagai pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Apabila pertumbuhan negatif berlangsung lama, maka negara tersebut masuk dalam fase depresi.
Adapun keempat belas negara tersebut, yakni Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Italia, Korea Selatan, Spanyol, Hongkong, Singapura, Filipina, Inggris, Malaysia, Polandia, Thailand dan Jepang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.