Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Prediksi Indonesia Masuk Jurang Resesi di Kuartal III-2020, Benarkah?

Kompas.com - 19/08/2020, 15:38 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Akhmad Akbar Susamto memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali minus di Kuartal III 2020. Di Kuartal II 2020 sendiri pertumbuhan ekonomi RI minus hingga 5,32 persen.

Namun, lanjut Akhmad pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal III tak akan seburuk di Kuartal II 2020.

“Kecuali, ada yang luar biasa terjadi terkait pandemi ini. Kan triwulan III ini artinya Juli, Agustus, September, nah itu belum selesaikan, saya hanya bisa bayangkan Juli sampai Agustus, besok enggak tahu,” ujar Akhmad dalam diskusi daring pada Rabu (19/8/2020).

Baca juga: Daftar 14 Negara yang Masuk Jurang Resesi Ekonomi

Kendati begitu, Akhmad belum bisa memperkirakan kondisi perekonomian RI di Kuartal III akan minus berapa.

Meski demikian, lanjut Akhmad, kondisi perekonomian Indonesia di periode tersebut akan masuk ke jurang resesi.

“Kemudian pemerintah akan mengumumkan, ‘yaudah kita akan mengalami resesi’. Sebenarnya mereka (pemerintah) sudah siap-siap (resesi) kok, semua orang sudah mengerti, cuma yang enggak tahu angkanya berapa,” kata dia.

Mengantisipasi Resesi

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Akhmad menyarankan agar anggaran belanja pemerintah dialokasikan untuk hal yang bisa menggerakan daya beli masyarakat.

“Jangan anggap ini hanya bisnis as usual, alokasikan belanja-belanja yang bisa mengangkat perekonomian kita. Kira-kita gitu lah. Atau kalau sudah dialokasikan cepetan dibelanjakan, supaya kita bisa membantu perekonomian tetap berjalan,” ucap dia.

Diketahui, negara yang mengalami resesi ekonomi makin bertambah. Tak pandang bulu, negara maju hingga negara tetangga dengan populasi penduduk luar biasa tak bisa selamat dari jurang resesi.

Baca juga: Ini 10 Negara Jatuh Resesi akibat Pandemi, Bagaimana dengan Indonesia?

Kini, sudah 14 negara mengonfirmasi terjadinya resesi. Resesi dapat diartikan sebagai pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Apabila pertumbuhan negatif berlangsung lama, maka negara tersebut masuk dalam fase depresi.

Adapun keempat belas negara tersebut, yakni Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Italia, Korea Selatan, Spanyol, Hongkong, Singapura, Filipina, Inggris, Malaysia, Polandia, Thailand dan Jepang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Menyikapi Situasi Perekonomian Global

Menyikapi Situasi Perekonomian Global

Whats New
Gaji Pekerja di IKN Bebas Pajak Penghasilan, Minat Pindah?

Gaji Pekerja di IKN Bebas Pajak Penghasilan, Minat Pindah?

Whats New
Waspada, Modus Penipuan Keuangan Meningkat Jelang Libur Akhir Tahun

Waspada, Modus Penipuan Keuangan Meningkat Jelang Libur Akhir Tahun

Whats New
5 Daerah di Jawa Barat dengan UMR 2024 Tertinggi

5 Daerah di Jawa Barat dengan UMR 2024 Tertinggi

Whats New
Zurich Targetkan Pendapatan dari Premi Asuransi Tumbuh 'Double Digit' pada 2024

Zurich Targetkan Pendapatan dari Premi Asuransi Tumbuh "Double Digit" pada 2024

Whats New
LPEI dan Pemprov Sumbar Berkolaborasi Tingkatkan Ekspor Produk-produk Daerah

LPEI dan Pemprov Sumbar Berkolaborasi Tingkatkan Ekspor Produk-produk Daerah

Whats New
Erick Thohir Sebut Rencana Merger Angkasa Pura I dan II Butuh 3 Bulan

Erick Thohir Sebut Rencana Merger Angkasa Pura I dan II Butuh 3 Bulan

Whats New
Daftar UMR di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat Berlaku per 1 Januari 2024

Daftar UMR di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat Berlaku per 1 Januari 2024

Whats New
OJK: Kredit Perbankan Tumbuh, Tembus Rp 6.902 Triliun per Oktober 2023

OJK: Kredit Perbankan Tumbuh, Tembus Rp 6.902 Triliun per Oktober 2023

Whats New
Terbesar di Asia Tenggara, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 1.266 Triliun

Terbesar di Asia Tenggara, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 1.266 Triliun

Whats New
Di Balik Rencana Merger TikTok dan GoTo, Kepemilikan Data dan 'Traffic' Jadi Perhatian

Di Balik Rencana Merger TikTok dan GoTo, Kepemilikan Data dan "Traffic" Jadi Perhatian

Whats New
Riset Sleekflow, 72 Persen Konsumen Lebih Suka Belanja 'Online' karena Lebih Murah

Riset Sleekflow, 72 Persen Konsumen Lebih Suka Belanja "Online" karena Lebih Murah

Whats New
Sensus Pertanian 2023:  Petani Menua, Upah Kecil, dan Produktivitas Turun

Sensus Pertanian 2023: Petani Menua, Upah Kecil, dan Produktivitas Turun

Whats New
Terdampak Longsor, Jalur Kereta antara Stasiun Karanggandul-Karangsari Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Terdampak Longsor, Jalur Kereta antara Stasiun Karanggandul-Karangsari Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Whats New
Lanskap Startup Asia Tenggara: Awal Kelesuan atau Potensi Menjanjikan?

Lanskap Startup Asia Tenggara: Awal Kelesuan atau Potensi Menjanjikan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com