Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Hindari "Latte Factor", Ini 5 Cara Menjadi Orang Kaya

Kompas.com - 24/08/2020, 09:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Banyak orang di luar sana yang memberikan ide-ide konyol agar bisa menjadi kaya. Kebanyakan ide adalah memangkas anggaran untuk sekadar ngopi alias latte factor.

Namun menurut Grant Cardone, seorang wirausahawan sukses dan penulis terlaris New York Times, mengurangi latte factor harian tersebut tidak membuat orang menjadi miliarder.

"Jika kamu tidak memiliki penghasilan, maka tidak ada uang untuk ditabung. Jangan biarkan siapa pun memberi kamu nasihat untuk melewatkan ngopi di Starbucks dan mengubahnya jadi keberuntungan," katanya mengutip CNBC, Senin (24/8/2020).

Baca juga: Simak, Begini Cara Orang-orang Kaya Menabung

Memang mengurangi latte factor harian membuat kamu hemat puluhan ribu bahkan jutaan rupiah dalam lima tahun ke depan. Tapi jutaan rupiah itu tidak akan membuat kamu jadi kaya.

Jika serius ingin kaya, kamu perlu memfokuskan pikiran pada pendapatan. Tingkatkan penghasilan secukupnya sehingga kamu dapat menabung dengan nominal tertentu.

Berikut ini adalah 5 tips non-fiksi yang dapat digunakan untuk membuat kamu berstatus jutawan:

1. Investasi pada diri sendiri

Orang sukses biasanya menginvestasikan waktu, energi, dan uang untuk meningkatkan potensi diri mereka sendiri.

"Seorang pria pernah berkata kepada saya, Cara terbaik untuk membantu orang yang membutuhkan adalah dengan tidak menjadi seseorang yang membutuhkan.' Jadi, bantulah diri sendiri sehingga kamu berada dalam posisi untuk membantu orang lain," kata Cardone.

Cardone sendiri berinvestasi dalam pelatihan penjualan ketika berusia 25 tahun. Hal itu membuat penghasilannya meroket. Berinvestasi pada diri sendiri adalah investasi terbaik yang dapat kamu lakukan.

Baca juga: Anak-anak Muda Terkaya di Dunia Sebelum Kylie Jenner, Siapa Mereka?

2. Temukan pekerjaan yang tepat

Orang sukses bisa menemukan perusahaan yang tepat di mana ada peluang untuk berkembang. Dia mengembangkan keahliannya dan mampu melipatgandakan penghasilan bulanannya berkali-kali karena dia tahu bosnya juga ingin berkembang.

"Terlalu banyak orang yang hanya mencari pekerjaan. Kamu membutuhkan pekerjaan, tetapi kamu membutuhkan kendaraan yang tepat. Dapatkan komisi daripada hanya gaji, kamu akan mengontrol berapa banyak yang kamu hasilkan," ujar dia.

3. Hebat dalam bekerja

Orang yang ingin sukses adalah orang yang sungguh-sungguh dan hebat dalam melakukan berbagai pekerjaan.

Industri atau perusahaan manapun bisa menjadi profesi yang menyakitkan bagi rata-rata karyawan yang berkinerja terbawah, tetapi akan sangat bermanfaat bagi mereka yang hebat.

Mereka yang hidup, bernafas, dan memakan pekerjaan, serta mereka yang terobsesi, mereka lah yang menjadi hebat.

"Jika kamu tidak hebat, kamu seperti kebanyakan orang. Orang sukses adalah orang yang hebat," sebut dia.

Baca juga: Benarkah VOC Belanda Perusahaan Terkaya Sejagat dan Kalahkan Apple?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com