Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gowes Kembali Populer, Apakah Astra Bakal Produksi Lagi Sepeda Federal?

Kompas.com - 25/08/2020, 13:59 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bersepeda menjadi kegiatan yang populer bagi masyarakat di tengah masa pandemi Covid-19 saat ini. Alhasil pebisnis sepeda pun tengah meraup keuntungan, baik di dalam maupun luar negeri, karena penjualan yang terdongkrak.

Di dalam negeri, Indonesia sempat memiliki sepeda dengan merek Federal yang berhasil menembus pasar Eropa. Sepeda ini diproduksi oleh PT Astra Internasional Tbk (ASII) melalui anak usahanya PT Federal Cycle Mustika.

Lalu dengan tren permintaan sepeda yang semakin tinggi, apakah Astra Internasional akan kembali mengembangkan bisnisnya di sektor ini?

Baca juga: Astra Proyeksi Penjualan Otomotif Masih Akan Turun hingga Akhir Tahun

Head of Corporate Investor Relations Astra Internasional Tira Ardianti mengatakan, dahulu perseroan memang memproduksi sepeda Federal namun lini bisnis ini telah berganti menjadi memproduksi sepeda motor.

"Tapi kalau ditanya (kembali bisnis sepeda), saat ini kita belum berpikir untuk terjun memproduksi sepeda," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (25/8/2020).

Ia mengatakan, untuk bisa menggarap suatu bisnis maka Astra butuh persiapan yang sangat matang dan mempertimbangkan banyak hal. Mengingat Astra merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia dan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Baca juga: Ikut Tren Gowes, Begini Cara Beli Sepeda via Online dengan Aman

Oleh sebab itu, sekalipun sepeda tengah populer saat ini, namun untuk bisa terjun ke bisnis ini dengan kembali memproduksi Federal bukanlah perkara yang mudah. Perusahaan akan membutuhkan banyak waktu buat persiapan dan pertimbangan.

"Mengingat skala Astra sudah besar, tentu bisnisnya harus sizeable sehingga secara hitung-hitungan bisnis masuk. Karena buat Astra, ini perusahaan harus di-run dengan baik dan harus dipertanggungjawabkan dengan stakeholder, jadi dalam memilih bisnis harus sizeable,” jelas Tira.

Ia mengakui, memang sepeda menjadi alat transportasi yang banyak digandrungi masyarakat saat ini seiring dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat. Tapi ia menekankan, itu tidak serta-merta mendorong Astra kembali ke lini bisnis produk sepeda.

"Kami senang melihat orang hidup lebih sehat, tapi kalau Astra kemudian melihat ada fenomena banyak yang menggunakan sepeda, apakah Astra akan memproduksi sepeda? Saat ini sih tidak ada pemikiran ke sana," ucap Tira.

Sekadar informasi, selain meramaikan pasar dalam negeri, sepeda federal yang diproduksi Astra melalui Federal Cycle Mustika pernah menembus pasar Eropa. Namun, Astra telah berhenti memproduksi sepeda Federal pada tahun 1996.

Ini seiring dengan penjualannya yang turun akibat dikenakan sanksi dumping atau pengenaan bea masuk tinggi dan denda oleh negara-negara Eropa. Lantaran, Federal Cycle Mustika dianggap menjual sepeda di luar Indonesia lebih murah daripada di dalam negeri.

Baca juga: Ada Lelang Online Sepeda Brompton, Pegadaian Pastikan Akun Palsu


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com