Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Ganti Nama, Begini Cerita CEO Jouska

Kompas.com - 01/09/2020, 20:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri dan CEO PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska) Aakar Abyasa Fidzuno diketahui telah mengganti namanya pada tahun 2015 lalu. Kabar ini pun sempat viral karena pergantian nama dituding sebagai tindakan Aakar menyembunyikan sesuatu.

Pengajuan pergantian nama dilakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada 25 Juni 2015 dengan nomor perkara 252/PDT.P/2015/PN.JKT.TIM.

Nama pihak yang mengajukan adalah Ahmad Fidyani yang selanjutnya menjadi Aakar Abyasa Fidzuno. Pergantian nama dikabulkan dalam sidang pada 5 Agustus 2015.

Baca juga: Tarif Listrik Turun untuk 7 Golongan Pelanggan PLN, Ini Detailnya

Menanggapi ramainya perbincangan tentang pergantian namanya, Aakar mengaku heran, sebab hal yang dilakukannya legal di mata hukum namun malah dipertanyakan berbagai pihak.

"Saya melakukan pergantian nama secara legal, mengapa harus dipertanyakan?. Itu prosesnya juga enggak mudah, saya enggak melihat itu hal yang melawan hukum, malahan patuh pada hukum, apalagi sudah melewati proses pengadilan yang ada proses verifikasi, dokumen, dan sebagainya," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/9/2020).

Ia bilang, sekalipun nama berganti tetapi nomor induk kependudukan (NIK) yang dimiliki tetap sama dengan nama sebelumnya. Oleh sebab itu, ia menampik adanya upaya menyembunyikan sesuatu yang buruk dari pergantian nama tersebut.

"Jadi rumor bahwa ganti nama untuk menyembunyikan sesuatu, justru itu enggak bisa dilakukan, karena kalau ganti nama dengan formal dan legal, itu NIK-nya akan jadi satu dan terhubung dimanapun, seperti perbankan," katanya.

Baca juga: Tarif Listrik Turun, PLN: Silahkan Nikmati...

Aakar pun berkisah bahwa nama yang kini disandangnya merupakan nama dari almarhumah anak pertamanya, Aakar Anggita Fidzuno, yang meninggal pada 2009 silam. Anaknya lahir pada 25 Januari 2009 di Rumah Sakit Hermina Tangkuban Perahu, Malang, dan meninggal pada 27 Januari 2009.

Menurut dia, berdasarkan kepercayaan di daerah asalnya yakni Banyuwangi, nama anak yang meninggal tersebut harus diteruskan kepada keluarga. Aakar mengatakan, ia resmi mengganti nama secara adat sejak 27 Januari 2009, bertepatan dengan hari kematian anak pertamanya.

"Berdasarkan kepercayaan keluarga kami, secara adat dan keyakinan saya sudah lebih dahulu mengganti nama, dan ini sudah diketahui seluruh keluarga," ungkap dia.

Baca juga: Sri Mulyani: Banyak Negara yang Stimulus Ekonominya Belum Tunjukkan Hasil

Aakar mengakui proses pergantian nama secara hukum memang baru dilakukannya pada 2015, ketika ia sudah pindah ke Jakarta. Lantaran, saat tinggal di Malang, ia tak merasa ada kepentingan mendesak untuk melakukan pergantian secara legal.

"Karena kebanyakan yang di Jakarta enggak tahu saya secara personal. Jadi saya enggak melihat pergantian nama secara formal itu sebagai isu, justru itu sebagai legitimate, tidak untuk menyembunyikan apapun," kata dia.

Tak hanya soal nama, Aakar juga pernah menjadi sorotan terkait pendidikannya yang tidak lulus sarjana. Ia diketahui pernah kuliah di Universitas Ma Chung, Malang, Jawa Timur, namun memutuskan tak merampungkan studinya.

Ia mengungkapkan, alasan tidak melanjutkan kuliah tersebut karena harus pindah ke Jakarta sebab ada alasan kepentingan keluarga. Menurutnya, tingkat pendidikan tidak menjadi satu-satunya alat ukur untuk melihat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki seseorang.

“Waktu itu kuliah saya di Ma Chung saya sudah menyelesaikan 134 SKS. Saya harus pindah ke Jakarta, karena kebetulan istri dan keluarga saya sudah pindah ke Jakarta lebih awal. Istri saya sedang ambil pendidikan dokter spesialis anak," ujar Aakar.

Baca juga: Diduga Ada Pencucian Uang, Apa Kata CEO Jouska?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com