"Tinjau kembali belanja Anda dalam 90 hari terakhir. Jika Anda masih belanja dalam jumlah yang sama, namun uangnya digunakan untuk (membeli) hal lain, ini bisa menjadi tanda bahwa itu adalah belanja secara emosional dan bukan kebutuhan yang sebenarnya," ungkap Peterson.
Pertimbangkan mencari cara mengalihkan uang dari belanja online ke dana darurat.
Peterson juga merekomendasikan Anda mematuhi aturan 72 jam sebelum membeli sesuatu.
"Belanja online membuat Anda sangat mudah membeli sesuatu, jadi sekarang adalah saat yang tepat untuk mematuhi aturan ini dalam pembelanjaan. Masukkan barang ke keranjang belanja (online) selama 72 jam. Jika Anda masih berpikir Anda membutuhkannya, tidak apa-apa. Namun, jika tidak, maka pertimbangkan gunakan uangnya untuk ditabung," jelas Peterson.
Baca juga: Milenial Perlu Menabung Dana Darurat Sejak Dini, Mengapa?
Salah satu cara untuk memastikan Anda menabung dana darurat adalah melakukannya tanpa berpikir. Hal ini dikatakan oleh Todd Tressider, pemilik dan penasihat keuangan di Financial Mentor.
"Buat uang Anda langsung ditransfer otomatis ke rekening tabungan atau investasi, apapun yang Anda pilih. Anda tidak harus memikirkannya, namun pastikan (dana ditransfer otomatis) setiap minggu atau setiap bulan," sebut Tressider.
Namun, penting untuk berhati-hati saat Anda menggunakan akun investasi untuk meningkatkan atau menambah dana darurat.
“Untuk beberapa orang, menggunakan akun investasi dapat menjadi cara untuk mencapai tujuan lebih cepat, tetapi Anda masih ingin uang tunai cair tersedia dalam keadaan darurat. Jangan terlalu bergantung pada akun investasi," tutur Tressider.
Baca juga: Baru Sadar Dana Darurat Penting Saat Pandemi? Ini yang Harus Dilakukan
Torres-Hadad merekomendasikan Anda melunasi utang dan terus mencapai tujuan finansial di tengah pandemi. Namun, tetap usahakan untuk mengalihkan sebagian uang Anda ke tabungan sebagai cara untuk membangun dana darurat.
“Teruslah membayar utang itu dan menabung untuk tujuan lain, tetapi prioritaskan enam sampai 12 bulan ke depan dan sadari bahwa uang tunai di tangan mungkin lebih penting,” kata Torres-Haddad.