JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics membangun depo kontainer dan gudang modern di Palembang.
Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Imam Paryanto mengatakan, depo kontainer dan gudang modern ini dilengkapi dengan sistem IT yang handal.
“Kami yakin BGR Logistics kedepannya mampu menjawab tantangan dan berperan lebih aktif lagi, tidak hanya sektor pangan & pupuk saja, tapi ke sektor-sektor usaha lainnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (6/9/2020).
Baca juga: Subsidi Gaji, BPJS Ketenagakerjaan Kirim Link Registrasi via SMS
Sementara itu, Direktur Utama BGT Logistics Kuncoro Wibowo menambahkan, depo kontainer yang terletak pada Kawasan BGR Logistics DIvre IV Palembang ini memiliki luas total 2,7 hektar dan dapat menampung lebih dari 2.000 kontainer.
Selain itu, depo kontainer juga dilengkapi dengan fasilitas pencucian kontainer dan perbaikan kontainer.
“Serta alat berat pendukung seperti side loader dan forklift memberikan layanan depo kontainer terbaik, dengan solusi terintegrasi, andal, dan terpercaya,” kata Kuncoro.
Kuncoro menuturkan, pihaknya menggunakan aplikasi Depot Management and Agency (Denada) untuk mengelola kawasan tersebut. Denada merupakan aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk management container, lift on dan lift off container sehingga memberikan data yang informatif kepada agen/pelanggan.
Baca juga: Menhub Sebut Kendaraan Otonom Wajah Baru Transportasi RI, Apa Itu?
“Untuk mengakses aplikasi Denada dapat dibuka dengan alamat denada.bgrlogistics.id," ucap Kuncoro.
Selain Depo Container, BGR Logistics Divre IV Palembang juga memiliki gudang modern yang mengelola komoditas Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dengan sistem WMS (Warehouse Management System). Dengan sistem tersebut dapat mempermudah dan mempercepat segala aktivitas di gudang modern BGR Logistics, mulai dari aktivitas inbound hingga ke outbond.
“Selain itu, dengan aplikasi ini mampu mempermudah mobilitas pekerjaan karena setiap proses ter-automasi dan membuat data lebih transparan serta aman. Dengan teknologi barcode scanner yang mampu mengelola hingga 24.000 SKU (Stock Keeping Unit) serta terhubung dengan ERP-SAP," ungkapnya.
Baca juga: Cerita Perajin dan Distributor Sandal Kian Sesak Terhimpit Pandemi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.