JAKARTA, KOMPAS.com - Sumber Daya Manusia (SDM) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tercatat banyak menduduki posisi penting di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Teranyar, Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar didapuk menjadi Direktur Utama BNI.
Direktur Human Capital Bank Mandiri, Agus Dwi Handaya mengatakan, sekian jabatan penting yang diduduki oleh "orang Bank Mandiri" tak lepas dari pembangunan SDM yang terstruktur dalam internal perusahaan.
Baca juga: Mengapa SDM Bank Mandiri Banyak Duduki Jabatan Penting di BUMN?
Dia mengaku butuh waktu lama untuk membangun SDM terampil tersebut. Di 2-3 tahun pertama sejak merger dilakukan pada tahun 1998-1999, manajemen masih berkutat dengan permasalahan integrasi.
"Membangun kultur tidak sehari atau dua hari jadi. 2-3 tahun pertama masih berkutat dengan permasalahan integrasi," kata Agus dalam konferensi video, Kamis (10/9/2020).
Berlanjut di tahun 2002-2003, manajemen bersiap-siap menyusun corporate bank yang pertama. Di 5 tahun pertama ini, manajemen berusaha menanamkan corporate culture.
Transformasi kedua berlanjut di tahun 2005. Transformasi kedua ini memperdalam pondasi dari transformasi yang telah dilakukan tahun 2000-2005.
"Jadi tahun 2000-2005 itu integrasi menetapkan dasar corporate culturenya. Kemudian tahun 2005-2010 itu memperdalamnya. Itu di eranya Pak Agus Marto," jelas Agus.
Baca juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit Mikro untuk 500.000 Mitra UMKM Telkomsel
Lebih lanjut Agus menuturkan, pembangunan SDM Bank Mandiri tak terlepas dari proses merger. Pasalnya usai merger, Bank Mandiri dihadapkan pada 2 pilihan, yakni berkembang atau mati.
Merger juga membuat bank bersandi saham BMRI ini memiliki bisnis universal. Artinya, bank yang memiliki keragaman segmen bisnis dengan 12 anak usaha sehingga menciptakan kompleksitas.
"Jadi sense of urgensi untuk berubah atau menjadi berbeda itu sudah ada sejak merger. Itu kemudian melatih mental SDM melakukan perbaikan-perbaikan. Kami beruntung dilahirkan sebagai bank merger. Kami beruntung punya bisnis yang beragam," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.