Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Pengamat, Ini Penyebab Produksi Bawang Putih RI Rentan Fluktuasi

Kompas.com - 14/09/2020, 13:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar agribisnis yang juga pengajar di Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) UKSW Salatiga, Maria menyatakan, komoditas bawang putih Indonesia rentan fluktuasi, karena produksi nasional tidak seimbang dengan kebutuhan.

Saat ini budidaya bawang putih bukan hanya untuk kebutuhan konsumsi, tapi juga untuk pembibitan, sehingga tidak semua hasil bisa dikonsumsi. Karena itu, mendongkrak produksi dalam negeri dan mengatur impor harus dilakukan.

Hal lain yang membuat komoditas bawang putih menjadi rentan fluktuasi adalah kenyataan biaya produksi dalam negeri masih tinggi, sementara harga bawang putih impor sangat rendah.

Baca juga: Pemerintah Diminta Batasi Impor Bawang Putih

"Bawang putih impor dari China posisi sebelum Covid-19, harga hanya sekitar Rp 15.000 per kilogram," kata Maria dalam keterangan tertulis, Senin (14/9/2020).

Maria menjelaskan, apabila impor bawang putih direlaksasi, maka petani bawang putih bakal terkena imbasnya. Akhirnya, program swasembada yang ditargetkan bisa dicapai pada 2024 akan sulit terwujud.

Menurut dia, ada peluang yang besar dalam mengembangkan budidaya bawang putih di Indonesia lantaran area pertanian masih cukup luas. Tanaman ini memerlukan suhu sekitar antara 15 sampai 20 derajat celcius yang biasanya berada di kawasan dengan ketinggian antara 1.000 meter hingga 1.500 meter diatas permukaan laut (dpl).

Di Jawa Tengah, bawang putih banyak dibudidayakan di Kabupaten Batang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo, Karanganyar dan Kabupaten Tegal.

Selama ini budidaya bawang putih banyak terkonsentrasi di dataran tinggi pulau Jawa, khususnya Jateng, Jabar dan Jatim.

Baca juga: Ada Barang Impor, Harga Gula dan Bawang Putih Diharapkan Segera Turun

Namun dengan adanya target swasembada, selain mengembangkan produksi untuk konsumsi dan untuk bibit, pemerintah juga mendorong budidaya bawang putih di pulau Sumatera dengan memberikan bantuan bibit kepada petani.

"Produktivitas pertanian bawang putih kita memang masih rendah, ada yang hasilnya masih di bawah 5 ton per hektar, meski ada yang bisa mencapai 17 ton per hektar di lahan yang dikelola secara intensif," ujarnya.

Karena itu, banyak yang memilih jalan pintas impor sebagai solusi memenuhi kebutuhan bawang putih nasional.

“Kalau mau dikembangkan, impor harus dibatasi, termasuk diatur batas bawah dan batas atas harganya untuk melindungi konsumen,” sebut Maria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com